Pantai Ujung Pandaran masih paling diminati wisatawan

id Pantai Ujung Pandaran masih paling diminati wisatawan, kalteng, sampit, kotim, kotawaringin Timur, pemkab kotim, wisata, ekonomi

Pantai Ujung Pandaran masih paling diminati wisatawan

Suasana salah satu lokasi di Pantai Ujung Pandaran yang banyak diminati wisatawan. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pantai Ujung Pandaran diakui masih menjadi objek wisata paling diminati wisatawan yang menikmati libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

"Pengunjung memang ramai. Kami (Disbudpar) mengelola kawasan yang disiapkan pemerintah daerah, sedangkan yang ada penginapan-penginapan itu dikelola mereka sendiri," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Selasa. 

Pantai Ujung Pandaran merupakan objek wisata andalan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit ini menawarkan keindahan suasana pantai, ditambah berbagai wahana yang disediakan pelaku usaha pariwisata setempat. 

Saat musim libur Lebaran, pantai ini biasanya ramai pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di kawasan pantai yang menghadap Laut Jawa tersebut. Ada yang menginap, ada pula yang hanya sekadar menikmati suasana pagi hingga senja di pantai itu. 

Wisatawan yang datang biasanya tidak hanya dari Kotawaringin Timur sendiri, tetapi juga dari sejumlah daerah lain di Kalimantan Tengah seperti Seruyan, Kotawaringin Barat, Katingan hingga Palangka Raya. 

Selain keindahan pantainya, di Pantai Ujung Pandaran juga terdapat objek wisata religi yaitu kubah atau makam ulama bernama Syekh Abu Hamid. Syekh Abu Hamid menurut nasabnya yaitu Syekh Abu Hamid bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Baca juga: Pemkab Kotim komitmen lanjutkan pembangunan sirkuit agar sesuai standar

Syekh Abu Hamid adalah buyut dari ulama terkenal di Kalimantan Selatan yakni Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau lebih dikenal dengan sebutan Datu Kalampayan, yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilal Muhtadin yang hingga kini banyak digunakan di sejumlah negara.

Kawasan wisata yang dikelola pemerintah berada di sebelah utara pantai itu, dekat dengan permukiman warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Sementara itu kawasan yang dikelola swasta, berada di arah selatan yang banyak terdapat penginapan dan fasilitas pendukung lainnya. 

Sejak hari Lebaran pada Rabu (10/4) sudah banyak warga berdatangan untuk berwisata di kawasan Ujung Pandaran. Bahkan sempat terjadi insiden seorang anak perempuan berusia delapan tahun tenggelam dan ditemukan meninggal dunia di pantai tersebut. 

Bima mengatakan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya memberlakukan tarif masuk di kawasan yang dikelola pemerintah pada dua hari akhir pekan sebelum cuti bersama Lebaran berakhir. 

"Selama dua hari itu totalnya 987 pengunjung. Ini data pengunjung yang masuk ke wilayah pantai yang dikelola Disbudpar, diperoleh dari jumlah uang retribusi yang terkumpul," ujar Bima. 

Secara keseluruhan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran dipastikan mencapai ribuan karena sebagian pengunjung masuk dan menikmati suasana pantai di lokasi-lokasi yang dikelola pihak swasta. 

Baca juga: Bupati Kotim upayakan gedung Sampit Expo fungsional

Baca juga: Kemenhub pantau standar pelayanan keselamatan dan kenyamanan penumpang di Pelabuhan Sampit

Baca juga: Bupati Kotim pastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur Lebaran