Bupati Kotim upayakan gedung Sampit Expo fungsional
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor mengatakan pemerintah daerah berupaya agar gedung Sampit Expo dapat fungsional, namun sebelum itu perlu dilakukan kajian dan penyiapan detail engineering design (DED) untuk melanjutkan pembangunan.
“Gedung ini cukup megah, tapi sayang tidak terpelihara dan ada yang bocor. Untuk itu, saya minta Sekda untuk merumuskan dulu dan dibuat DED-nya supaya kalau kita lanjutkan pembangunan ini tidak ada permasalahan ke depannya,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Hal itu ia sampaikan usai meninjau kondisi gedung Sampit Expo di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, berseberangan dengan Stadion 29 Nopember Sampit. Dalam kegiatan itu ia didampingi Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas KUKMPP Zulhaidir, Kepala Bina Marga Mentana Dhinar Tistama, dan lainnya.
Gedung Sampit Expo dibangun tahun 2019 di masa kepemimpinan Bupati Kotim Supian Hadi. Pembangunan gedung tersebut selesai pada 2021 dengan anggaran sekitar Rp31 miliar lebih.
Meski bangunan utamanya telah selesai, namun gedung itu belum juga difungsikan untuk kegiatan expo maupun bazar UMKM sesuai peruntukannya, hingga akhirnya bangunan itu terbengkalai. Bagian atap sudah ada yang bocor, dinding dan lantai berlumut serta digenangi air, cat yang memudar, dan beberapa plafon rusak.
Melihat kondisi tersebut Halikinnor nampak miris. Namun, ia tak menampik adanya kendala dalam pemanfaatan bangunan tersebut.
Baca juga: Kemenhub pantau standar pelayanan keselamatan dan kenyamanan penumpang di Pelabuhan Sampit
Salah satu karena ada beberapa lahan di sekitar bangunan yang belum klir. Bukan disebabkan pemerintah daerah tidak mau mengganti rugi, melainkan lantaran ada permasalahan antara pemilik dan ahli waris dari lahan tersebut.
“Ada beberapa lahan yang belum selesai, bukan karena pemerintah tidak mengganti rugi tapi karena ada permasalahan antara pemilik dan ahli waris. Tapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin supaya bangunan ini tidak mubazir dan bisa dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Halikinnor pun menilai gedung Sampit Expo yang cukup besar dan megah sebenarnya sangat representatif untuk menjadi lokasi expo maupun bazaar UMKM. Agar bangunan tersebut dapat fungsional, pihaknya berencana melakukan pembenahan hingga pengembangan.
Jika perlu, ia berencana menambah kanopi dan cor lantai di sisi kanan dan kiri bangunan agar terdapat lokasi outdoor dan indoor, sehingga menyediakan tempat yang lebih untuk penyelenggaraan expo maupun bazar.
Namun, ia menekankan kepada pihak terkait agar melakukan perencanaan yang matang, terutama terkait DED bangunan agar tidak timbul permasalahan-permasalahan di kemudian hari.
“Sayang sekali anggaran puluhan miliar dari APBD kita untuk membangun ini kalau tidak dimanfaatkan. Tapi ini masuk dalam perencanaan kami agar bisa dimanfaatkan maksimal, karena ini cukup representatif,” demikian Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim pastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur Lebaran
Baca juga: Sebuah sekolah di Sampit diliburkan akibat banjir
Baca juga: Polres Kotim ringkus tujuh tersangka penjarahan sawit di Mentaya Hulu
“Gedung ini cukup megah, tapi sayang tidak terpelihara dan ada yang bocor. Untuk itu, saya minta Sekda untuk merumuskan dulu dan dibuat DED-nya supaya kalau kita lanjutkan pembangunan ini tidak ada permasalahan ke depannya,” kata Halikinnor di Sampit, Selasa.
Hal itu ia sampaikan usai meninjau kondisi gedung Sampit Expo di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, berseberangan dengan Stadion 29 Nopember Sampit. Dalam kegiatan itu ia didampingi Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas KUKMPP Zulhaidir, Kepala Bina Marga Mentana Dhinar Tistama, dan lainnya.
Gedung Sampit Expo dibangun tahun 2019 di masa kepemimpinan Bupati Kotim Supian Hadi. Pembangunan gedung tersebut selesai pada 2021 dengan anggaran sekitar Rp31 miliar lebih.
Meski bangunan utamanya telah selesai, namun gedung itu belum juga difungsikan untuk kegiatan expo maupun bazar UMKM sesuai peruntukannya, hingga akhirnya bangunan itu terbengkalai. Bagian atap sudah ada yang bocor, dinding dan lantai berlumut serta digenangi air, cat yang memudar, dan beberapa plafon rusak.
Melihat kondisi tersebut Halikinnor nampak miris. Namun, ia tak menampik adanya kendala dalam pemanfaatan bangunan tersebut.
Baca juga: Kemenhub pantau standar pelayanan keselamatan dan kenyamanan penumpang di Pelabuhan Sampit
Salah satu karena ada beberapa lahan di sekitar bangunan yang belum klir. Bukan disebabkan pemerintah daerah tidak mau mengganti rugi, melainkan lantaran ada permasalahan antara pemilik dan ahli waris dari lahan tersebut.
“Ada beberapa lahan yang belum selesai, bukan karena pemerintah tidak mengganti rugi tapi karena ada permasalahan antara pemilik dan ahli waris. Tapi, kami akan berusaha semaksimal mungkin supaya bangunan ini tidak mubazir dan bisa dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.
Halikinnor pun menilai gedung Sampit Expo yang cukup besar dan megah sebenarnya sangat representatif untuk menjadi lokasi expo maupun bazaar UMKM. Agar bangunan tersebut dapat fungsional, pihaknya berencana melakukan pembenahan hingga pengembangan.
Jika perlu, ia berencana menambah kanopi dan cor lantai di sisi kanan dan kiri bangunan agar terdapat lokasi outdoor dan indoor, sehingga menyediakan tempat yang lebih untuk penyelenggaraan expo maupun bazar.
Namun, ia menekankan kepada pihak terkait agar melakukan perencanaan yang matang, terutama terkait DED bangunan agar tidak timbul permasalahan-permasalahan di kemudian hari.
“Sayang sekali anggaran puluhan miliar dari APBD kita untuk membangun ini kalau tidak dimanfaatkan. Tapi ini masuk dalam perencanaan kami agar bisa dimanfaatkan maksimal, karena ini cukup representatif,” demikian Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim pastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur Lebaran
Baca juga: Sebuah sekolah di Sampit diliburkan akibat banjir
Baca juga: Polres Kotim ringkus tujuh tersangka penjarahan sawit di Mentaya Hulu