Kemenhub pantau standar pelayanan keselamatan dan kenyamanan penumpang di Pelabuhan Sampit
Sampit (ANTARA) - Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sigit Widodo meninjau aktivitas arus balik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah guna memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
“Tentunya kita harus memastikan pelayanan kepada masyarakat bisa terpenuhi dengan optimal, kalau segi keselamatan itu sudah pasti,” kata Sigit di Sampit, Selasa.
Dalam peninjauan tersebut Sigit dikawal oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Capt. Mohammad Hermawan, Ketua Posko Angkutan Laut Lebaran 2024 Gusti Muchlis, Kepala Dinas Perhubungan Kotim Suparmadi, dan seluruh elemen yang tergabung dalam Posko Angkutan Laut Lebaran 2024.
Sigit menjelaskan, peninjauan ini merupakan arahan dari Menteri Perhubungan yang mengharuskan insan perhubungan untuk mengawal dan memonitor keselamatan masyarakat, terutama dalam rangka arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024.
Kegiatan ini bertepatan dengan kedatangan KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Sampit yang sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dengan mengangkut sekitar 400 penumpang.
Sigit pun sempat berbincang dengan beberapa penumpang tentang pelayanan yang didapat setelah melakukan perjalanan, terutama terkait harga tiket. Sebab, pihaknya tidak ingin tarif yang ditetapkan terlalu membebani masyarakat.
“Artinya kami berharap agar masyarakat bisa membeli layanan dengan harga yang wajar. Selain itu, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai, contohnya cuaca. Tapi untuk sekarang prakiraan cuaca relatif bagus,” tuturnya.
Baca juga: Bupati Kotim pastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur Lebaran
Secara umum, Sigit menyebut arus balik di Pelabuhan Sampit berjalan lancar. Berdasarkan keterangan Posko Angkutan Laut Lebaran 2024, jumlah penumpang pada arus balik masih landai.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan adanya tradisi Lebaran Ketupat di Jawa yang dilaksanakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, sehingga jumlah penumpang pada arus balik terbagi setelah momentum tersebut.
Kendati, Sigit juga sempat menyinggung terkait transportasi umum lanjutan di Pelabuhan Sampit untuk menuju ke beberapa daerah, sebab penumpang yang tiba di Sampit tidak semuanya merupakan warga Kotim.
Dengan disediakannya transportasi umum lanjutan dimaksudkan dapat memberikan pilihan atau kemudahan bagi penumpang yang baru turun dari kapal untuk mendapat alat transportasi ke daerah tujuannya.
“Memang benar sebagian penumpang ada yang menyewa travel atau kendaraan pribadi, tapi kedepannya harus kita siapkan transportasi umum lanjutannya, karena masyarakat punya hak memilih dan kewajiban kita adalah menyiapkan,” ucapnya.
Sigit menambahkan, terkait transportasi umum lanjutan telah dibicarakan dengan Kepala Dinas Perhubungan Kotim dan diharapkan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat. Meski tidak serta merta dilaksanakan, namun seiring dengan kemajuan Kota Sampit dan banyaknya pendatang hal tersebut secara bertahap dapat direalisasikan.
Sementara itu, diketahui KM Kirana I merupakan kapal ketiga yang tiba di Pelabuhan Sampit selama arus balik Lebaran. Dari tiga kapal yang telah tiba total jumlah penumpang yang turun sebanyak 1.141 orang, sedangkan penumpang naik 1.809.
Dari data tersebut diketahui aktivitas arus balik dari Pulau Jawa ke Kotim, Kalimantan Tengah masih landai. Kepadatan penumpang pada arus balik diperkirakan baru terjadi pada H+9 hingga H+10 Lebaran.
Baca juga: Sebuah sekolah di Sampit diliburkan akibat banjir
Baca juga: Pengguna wahana air di Sampit meningkat selama libur Lebaran
Baca juga: Polres Kotim ringkus tujuh tersangka penjarahan sawit di Mentaya Hulu
“Tentunya kita harus memastikan pelayanan kepada masyarakat bisa terpenuhi dengan optimal, kalau segi keselamatan itu sudah pasti,” kata Sigit di Sampit, Selasa.
Dalam peninjauan tersebut Sigit dikawal oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Capt. Mohammad Hermawan, Ketua Posko Angkutan Laut Lebaran 2024 Gusti Muchlis, Kepala Dinas Perhubungan Kotim Suparmadi, dan seluruh elemen yang tergabung dalam Posko Angkutan Laut Lebaran 2024.
Sigit menjelaskan, peninjauan ini merupakan arahan dari Menteri Perhubungan yang mengharuskan insan perhubungan untuk mengawal dan memonitor keselamatan masyarakat, terutama dalam rangka arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024.
Kegiatan ini bertepatan dengan kedatangan KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Sampit yang sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dengan mengangkut sekitar 400 penumpang.
Sigit pun sempat berbincang dengan beberapa penumpang tentang pelayanan yang didapat setelah melakukan perjalanan, terutama terkait harga tiket. Sebab, pihaknya tidak ingin tarif yang ditetapkan terlalu membebani masyarakat.
“Artinya kami berharap agar masyarakat bisa membeli layanan dengan harga yang wajar. Selain itu, ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai, contohnya cuaca. Tapi untuk sekarang prakiraan cuaca relatif bagus,” tuturnya.
Baca juga: Bupati Kotim pastikan pelayanan publik berjalan optimal pasca libur Lebaran
Secara umum, Sigit menyebut arus balik di Pelabuhan Sampit berjalan lancar. Berdasarkan keterangan Posko Angkutan Laut Lebaran 2024, jumlah penumpang pada arus balik masih landai.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan adanya tradisi Lebaran Ketupat di Jawa yang dilaksanakan seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, sehingga jumlah penumpang pada arus balik terbagi setelah momentum tersebut.
Kendati, Sigit juga sempat menyinggung terkait transportasi umum lanjutan di Pelabuhan Sampit untuk menuju ke beberapa daerah, sebab penumpang yang tiba di Sampit tidak semuanya merupakan warga Kotim.
Dengan disediakannya transportasi umum lanjutan dimaksudkan dapat memberikan pilihan atau kemudahan bagi penumpang yang baru turun dari kapal untuk mendapat alat transportasi ke daerah tujuannya.
“Memang benar sebagian penumpang ada yang menyewa travel atau kendaraan pribadi, tapi kedepannya harus kita siapkan transportasi umum lanjutannya, karena masyarakat punya hak memilih dan kewajiban kita adalah menyiapkan,” ucapnya.
Sigit menambahkan, terkait transportasi umum lanjutan telah dibicarakan dengan Kepala Dinas Perhubungan Kotim dan diharapkan menjadi perhatian pemerintah daerah setempat. Meski tidak serta merta dilaksanakan, namun seiring dengan kemajuan Kota Sampit dan banyaknya pendatang hal tersebut secara bertahap dapat direalisasikan.
Sementara itu, diketahui KM Kirana I merupakan kapal ketiga yang tiba di Pelabuhan Sampit selama arus balik Lebaran. Dari tiga kapal yang telah tiba total jumlah penumpang yang turun sebanyak 1.141 orang, sedangkan penumpang naik 1.809.
Dari data tersebut diketahui aktivitas arus balik dari Pulau Jawa ke Kotim, Kalimantan Tengah masih landai. Kepadatan penumpang pada arus balik diperkirakan baru terjadi pada H+9 hingga H+10 Lebaran.
Baca juga: Sebuah sekolah di Sampit diliburkan akibat banjir
Baca juga: Pengguna wahana air di Sampit meningkat selama libur Lebaran
Baca juga: Polres Kotim ringkus tujuh tersangka penjarahan sawit di Mentaya Hulu