Sampit (ANTARA) - Jenazah Sefnat Onesimus (42) penumpang penumpang KM Dharma Rucitra VI jurusan Sampit-Semarang yang melompat ke laut pada Senin (1/9/2025), ditemukan terdampar di Pantai Seribu Cemara Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada Jumat sore.
"Setelah dikonfirmasi, benar ternyata mayat tersebut korban atau penumpang kapal yang terjatuh di laut Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Jumat.
Ditemukannya jenazah penumpang tersebut diketahui saat tim gabungan melanjutkan pencarian sesi kedua hari ini mulai pukul 14.00 WIB. Target lokasi pencarian yaitu menyisir Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur sampai pesisir pantai di Kabupaten Seruyan.
Sekitar pukul 15:45 WIB tim mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada mayat ditemukan di pesisir Pantai Seribu Cemara wilayah Sungai Bakau Kabupaten Seruyan. Tim pun langsung meluncur ke lokasi yang disebutkan.
Kondisi jenazah pria itu sudah membengkak. Pakaian yang melekat di tubuh jenazah tersebut hanya celana jins biru dan sepatu putih, sedangkan bajunya sudah terlepas.
Setelah berkoordinasi, jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan untuk divisum, dibersihkan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
"Sepatu putih dan celana biru. Berdasarkan ciri-ciri dan sudah dikonfirmasi bahwa itu merupakan jenazah penumpang kemarin," demikian Multazam.
Baca juga: Warga mengadu ke BKSDA Sampit karena kebun dirusak orang utan
Insiden maut itu terjadi Senin (1/9/2025) sekitar pukul 16.13 WIB. Berdasarkan keterangan saksi dan melihat rekaman kamera CCTV, korban yang diketahui mengalami gangguan mental tersebut diduga sengaja melompat ke laut.
Saat kejadian, petugas sempat berusaha mencegah aksi nekat korban. Namun saat itu korban tiba-tiba berlari dan langsung melompat sehingga tidak sempat terkejar.
Petugas di kapal berusaha memberi pertolongan dengan melemparkan pelampung keselamatan yang dilengkapi lampu dengan harapan korban bisa bertahan agar tidak tenggelam. Namun hingga kapal memutar berbalik ke lokasi kejadian, korban tetap tidak ada terlihat.
Kapal sempat berputar sebanyak tiga kali mencari di lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan. Pihak kapal kemudian melaporkan kejadian, setelah itu meminta izin melanjutkan perjalanan.
Manajer PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Sampit Hendrik Sugiharto mengatakan, musibah tersebut sudah disampaikan kepada pihak keluarga yang berada di Jakarta. Pihak keluarga yang menyatakan mengikhlaskan kejadian yang dianggap sebagai musibah tersebut.
"Pihak keluarga korban ada di Jakarta. Mereka menyatakan ikhlas dan tidak akan menuntut karena menganggap ini adalah musibah. Mereka kami kirimi juga rekaman CCTV saat korban melompat ke laut," demikian Hendrik.
Baca juga: DPRD Kalteng minta pemerintah atasi krisis air bersih di pesisir Kotim
Baca juga: Pemkab Kotim siapkan pembebasan lahan minimalkan rintangan sekitar bandara
Baca juga: Pemkab Kotim tekankan peran generasi muda dalam menjaga kamtibmas
