Palangka Raya (ANTARA) -
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan kapasitas para Juru Sembelih Halal (Juleha) sebagai salah satu upaya mendukung perkembangan dan kemajuan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Peran Juru Sembelih Halal tidak hanya terkait proses penyembelihan hewan ternak sesuai syariat Islam. Proses ini, juga mempunyai pengaruh atau peran penting terhadap peningkatan dan kemajuan UMKM khususnya penyedia makanan berbahan baku daging", kata Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo di Palangka Raya, Senin.
Di sisi lain meningkatnya tuntutan di masyarakat terhadap ketersediaan pangan halal, membuat legalitas profesi sebagai juru sembelih halal sangat diperlukan, sehingga kehalalan daging dari hewan yang disembelih dapat terjamin.
Apalagi menjelang Idul Adha 1445 Hijriah yakni umat Islam melaksanakan ibadah kurban. Dalam hal ini masyarakat sangat membutuhkan juru sembelih yang dapat menerapkan tata cara dan etika penyembelihan hewan kurban yang baik dan benar.
"Yakni dengan memperhatikan aspek kehalalan dan aspek kesejahteraan hewan," terangnya.
Melalui pelatihan maupun uji kompetensi Juleha diharap tidak hanya mencetak para juru sembelih, tetapi juga mendorong sertifikasi makanan berbahan daging yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Ketua panitia pelatihan Juleha, Heru menyampaikan kegiatan ini diikuti sebanyak 98 orang yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota, seperti Palangka Raya, Pulang Pisau, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, hingga Barito Kuala Kalimantan Selatan.
"Materi yang diberikan dalam pelatihan ini, di antaranya meliputi fiqh penyembelihan, kesejahteraan hewan, pengenalan alat sembelih dan praktik asah bilah, teori dan praktik tali temali serta merubuhkan hewan secara ihsan, praktik penyembelihan hingga manajemen kurban," katanya.