Kylian Mbappe kecewa atas kekalahan Prancis dari Spanyol

id Kylian Mbappe ,kapten ,timnas prancis,kalah,dari,spanyol,piala eropa,euro,2024,jerman

Kylian Mbappe kecewa atas kekalahan Prancis dari Spanyol

Kapten timnas Prancis Kylian Mbappe setelah timnya dikalahkan Spanyol dalam semifinal Euro 2024 di Meunchen Football Arena di Muenchen, Jerman, pada 9 Juli 2024. ANTARA/AFP/FRANCK FIFE

Jakarta (ANTARA) - Kapten timnas Prancis Kylian Mbappe mengakui timnya tidak berbuat banyak ketika kalah 1-2 dalam semifinal Euro 2024 melawan Spanyol. Dia juga mengaku kecewa setelah tampil buruk selama Euro 2024.


"Kami tak berbuat cukup banyak untuk mencapai final," kata Mbappe kepada wartawan seperti dikutip AFP. "Mereka (Spanyol) bermain lebih baik dari kami, mereka pantas maju ke final dan kami harus angkat kaki."

Mbappe merancang gol yang dibuat Randal Kolo Muani pada menit kesembilan, tetapi Spanyol membalas untuk balik memimpin dua gol dalam empat menit pertengahan babak pertama.

"Saya berambisi menjadi juara Eropa. Saya punya cita-cita tampil baik dalam Euro. Saya tak berhasil mewujudkannya. Sungguh mengecewakan," kata Mbappe.

Prancis hanya mencetak empat gol dalam turnamen itu dan satu-satunya gol yang dibuat Mbappe berasal dari titik penalti.

Hasil ini sangat kontras dengan perjalanan Prancis ke final Piala Dunia di Qatar di mana Mbappe mencetak delapan dari 16 gol Les Bleus.

Baca juga: Spanyol melaju ke final usai libas Prancis

Mbappe membuat peluang pada akhir pertandingan untuk menyamakan kedudukan saat menerobos masuk dari sisi kiri lapangan dengan tinggal menghadapi penjaga gawang Unai Simon, tapi tembakannya melambung di atas mistar gawang.

"Saya berhasil melewati bek lawan dan itu berjalan dengan baik. Setelah itu, saya pikir saya cuma mesti mencetak gol atau setidaknya mengarahkannya ke gawang.

"Tendangan itu melambung di atas mistar gawang. Itulah kenyataan pahit sepak bola. 1-2 dan kami harus pulang."

Baca juga: Yamal cetak sejarah sebagai pencetak gol termuda Piala Eropa

Kapten Prancis itu bermain menggunakan masker pelindung setelah hidungnya patah pada pertandingan pembuka melawan Austria, tapi melepasnya saat semifinal karena merasa "muak".

"Saya tak bisa melihat dengan baik dengan masker itu. Saya berbicara dengan dokter untuk mengetahui apakah saya bisa bermain tanpa masker itu.

"Dia meminta saya mengambil keputusan. Dan begitulah, saya bermain tanpa masker itu, saya tidak menyesalinya."