Pemkab Gumas berharap program Pesiar BPJS Kesehatan tingkatkan keaktifan peserta
Kuala Kurun (ANTARA) - Penjabat Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Herson B Aden menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten siap mendukung program Petakan, Sisir, Advokasi, dan Registrasi (Pesiar) BPJS Kesehatan, agar keaktifan peserta di wilayah setempat meningkat.
Penegasan itu disampaikan Herson melalui Sekretaris Daerah Gumas Richard dalam rapat koordinasi monev program Pesiar BPJS Kesehatan di Kuala Kurun, Rabu.
"Pemkab Gumas dan BPJS Kesehatan memang tidak hanya fokus jumlah penduduk yang terdaftar, tetapi juga keaktifannya," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan BPJS Kesehatan, Gumas merupakan salah satu kabupaten yang sudah mencapai kategori cakupan semesta kesehatan atau "Universal Health Coverage" (UHC) program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Hanya saja, dari 127 desa/kelurahan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, ada 38 desa/kelurahan yang peserta aktifnya di bawah 75 persen.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan bersama sejumlah kementerian terkait telah meluncurkan program Pesiar. Di Gumas, ada tiga desa di Kecamatan Kurun yang menjadi pilot project program program Pesiar, yakni Hurung Bunut, Petak Bahandang, dan Tumbang Miwan.
Pemkab Gumas menyambut baik dan siap mendukung program Pesiar tersebut. Harapannya tak lain adalah supaya keaktifan peserta bisa lebih tinggi lagi dari kondisi saat ini, khususnya di 38 desa yang masih di bawah 75 persen.
Menurut dia, perpindahan penduduk yang tidak dilaporkan sedikit banyak berpengaruh terhadap tingkat keaktifan peserta BPJS Kesehatan. Ada juga faktor keluarga tidak melaporkan peserta BPJS Kesehatan yang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Gunung Mas ajukan Raperda RPJPD 2025-2040
"Kondisi penduduk ini menjadi perhatian Pemkab Gumas dan pemangku kepentingan lainnya. Memang perlu didata dan disisir, karena ini demi kebaikan masyarakat kita sendiri," kata Richard.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya K Hindro Kusumo menekankan pentingnya sinkronisasi atau rekonsiliasi data penduduk, baik itu penduduk masuk maupun keluar, meninggal dunia, dan lainnya.
"Sinkronisasi atau rekonsiliasi sudah berjalan. Tentunya bersinergi dengan program-program JKN yang lain," demikian K Hindro Kusumo.
Baca juga: Pemkab Gumas optimalkan PPID demi optimalkan keterbukaan informasi publik
Baca juga: Truk PBS bebas melintas, Legislator Gumas menduga ada oknum membacking
Baca juga: Pantarlih coklit warga Gunung Mas berusia 104 tahun
Penegasan itu disampaikan Herson melalui Sekretaris Daerah Gumas Richard dalam rapat koordinasi monev program Pesiar BPJS Kesehatan di Kuala Kurun, Rabu.
"Pemkab Gumas dan BPJS Kesehatan memang tidak hanya fokus jumlah penduduk yang terdaftar, tetapi juga keaktifannya," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan BPJS Kesehatan, Gumas merupakan salah satu kabupaten yang sudah mencapai kategori cakupan semesta kesehatan atau "Universal Health Coverage" (UHC) program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Hanya saja, dari 127 desa/kelurahan yang ada di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’, ada 38 desa/kelurahan yang peserta aktifnya di bawah 75 persen.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan bersama sejumlah kementerian terkait telah meluncurkan program Pesiar. Di Gumas, ada tiga desa di Kecamatan Kurun yang menjadi pilot project program program Pesiar, yakni Hurung Bunut, Petak Bahandang, dan Tumbang Miwan.
Pemkab Gumas menyambut baik dan siap mendukung program Pesiar tersebut. Harapannya tak lain adalah supaya keaktifan peserta bisa lebih tinggi lagi dari kondisi saat ini, khususnya di 38 desa yang masih di bawah 75 persen.
Menurut dia, perpindahan penduduk yang tidak dilaporkan sedikit banyak berpengaruh terhadap tingkat keaktifan peserta BPJS Kesehatan. Ada juga faktor keluarga tidak melaporkan peserta BPJS Kesehatan yang meninggal dunia.
Baca juga: Pemkab Gunung Mas ajukan Raperda RPJPD 2025-2040
"Kondisi penduduk ini menjadi perhatian Pemkab Gumas dan pemangku kepentingan lainnya. Memang perlu didata dan disisir, karena ini demi kebaikan masyarakat kita sendiri," kata Richard.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palangka Raya K Hindro Kusumo menekankan pentingnya sinkronisasi atau rekonsiliasi data penduduk, baik itu penduduk masuk maupun keluar, meninggal dunia, dan lainnya.
"Sinkronisasi atau rekonsiliasi sudah berjalan. Tentunya bersinergi dengan program-program JKN yang lain," demikian K Hindro Kusumo.
Baca juga: Pemkab Gumas optimalkan PPID demi optimalkan keterbukaan informasi publik
Baca juga: Truk PBS bebas melintas, Legislator Gumas menduga ada oknum membacking
Baca juga: Pantarlih coklit warga Gunung Mas berusia 104 tahun