Sampit (ANTARA) -
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyambut baik dan mendukung pembukaan dua rute penerbangan Sampit-Pangkalan Bun dan Sampit-Palangka Raya di Bandara Haji Asan Sampit.
“Bagus sekali, karena memang itu yang ditunggu-tunggu masyarakat,” kata Ketua Sementara DPRD Kotim Periode 2024-2029 Rinie Anderson di Sampit, Sabtu.
Menurut Rinie, dengan ditambahnya dua rute penerbangan di bandara satu-satunya di Kotim itu memberikan alternatif bagi masyarakat, khususnya pengguna jasa transportasi udara. Selain, juga berdampak positif bagi perekonomian Kotim.
Selama ini, salah satu permasalahan di Bandara Haji Asan Sampit adalah seringnya keterlambatan hingga penundaan jadwal penerbangan.
Alhasil, tak sedikit masyarakat Kotim yang memilih menggunakan jasa penerbangan di bandara Pangkalan Bun untuk tujuan Semarang dan Palangka Raya untuk tujuan Surabaya.
Tetapi, untuk mencapai Pangkalan Bun maupun Palangka Raya hanya bisa diakses melalui jalur darat yang membutuhkan waktu berjam-jam.
Ke depannya dengan adanya penambahan dua rute tersebut setidaknya warga Kotim memiliki alternatif pilihan jalur udara menuju Pangkalan Bun maupun Palangka Raya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa.
“Makanya, kami mendukung sekali dengan adanya rute baru yang akan dibuka, kami mengapresiasi pihak bandara maupun maskapai. Kami berharap mereka bisa menjalankan rute ini dengan konsisten dan tidak sering delay,” ucapnya.
Dengan begitu pula, Kotim tetap mendapat manfaat dalam segi perekonomian dari jasa transportasi udara. Terlebih menurutnya, potensi jasa transportasi udara di Kotim sebenarnya sangat besar, karena pengguna jasa penerbangan di wilayah Kalteng paling banyak berasal dari Kotim.
Baca juga: HUT RI pacu semangat menuju Indonesia Emas 2045
Kotim memiliki potensi penerbangan yang besar di Kalteng, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke pulau jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Potensi ini seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai daerah lain justru yang menikmati potensi tersebut.