Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani membahas pentingnya determinasi diri agar dapat maju dan sukses bekerja di luar negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wamen Christina saat memberikan materi Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, di STIKES Panti Rapih Yogyakarta, Senin (9/12).
“Untuk itu, kembali lagi ke adik-adik, tentukan langkahnya mau kemana, persiapkan diri, dan yang pasti, penting untuk memiliki determinasi diri jika kalian ingin sukses,” katanya seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diterima di Jakarta.
Wamen Christina mengungkapkan peluang kerja di luar negeri terutama sektor kesehatan sangat banyak. Ia mencontohkan Jerman dan Jepang yang mengalami populasi yang menua, sementara di sana tidak terlalu banyak penduduk.
Kondisi tersebut dinilainya bisa menjadi peluang yang sangat baik bagi mahasiswa STIKES jika ingin bekerja di luar negeri.
Baca juga: Delapan ABK diduga korban TPPO melapor ke Bareskrim
Baca juga: Pekerja Migran Indonesia di Taiwan borong 14 penghargaan pekerja teladan
Dirinya pun membeberkan hal penting yang perlu dimiliki oleh Calon Pekerja Migran Indonesia, yakni kemampuan bahasa asing, kesiapan mental dan fisik, mampu beradaptasi dalam budaya, etos kerja, dan kehidupan sosial, serta melakukan lapor diri ke Perwakilan RI setelah tiba di negara penempatan.
“Selama ini pemberi kerja sangat senang dengan Pekerja Migran Indonesia. Permasalahannya hanya pada bahasa yang perlu ditingkatkan. Jadi, jika adik-adik ingin bekerja di luar negeri, belajar bahasa lah dari sekarang,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua STIKES Panti Rapih Yogyakarta, Yulia Wardani, berterima kasih atas informasi yang disampaikan oleh Kementerian P2MI.
Yulia berharap peluang kerja tersebut dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa. Hal itu sejalan dengan program STIKES Panti Rapih yang ingin mendorong mahasiswanya untuk bisa masuk ke pasar Internasional, terutama ASEAN.
“Selama dua tahun terakhir, sudah ada 15 orang lulusan kami yang bekerja di Jepang, dan ada juga yang sedang berproses ke Jerman. Semoga ini adalah kesempatan yang baik, jika adik-adik ingin meningkatkan harkat hidup keluarga dan juga negara,” kata Yulia.