Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Riskon Fabiansyah menyarankan pemanfaatan gedung perpustakaan melalui sinergi dan kolaborasi dengan pihak ketiga agar lebih optimal.
“Gedung perpustakaan baru itu berdarah-darah dulu Rusnah, kepala dinas sebelumnya berjuang keras mencari anggaran untuk pembangunannya. Jadi tantangannya sekarang adalah bagaimana dengan keterbatasan anggaran yang ada, kita bisa menjalin kerja sama dengan pihak ketiga,” kata Riskon di Sampit, Rabu.
Gedung perpustakaan yang dimaksud adalah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 5 Sampit yang diresmikan oleh Bupati Kotim Halikinnor pada Januari 2025 ini. Gedung ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024 sebesar Rp 10 miliar.
Ia menjelaskan, dorongan ini didasarkan pada besarnya upaya yang telah dikerahkan dalam proses penganggaran dan pembangunan gedung tersebut. Karena, gedung itu merupakan hasil perjuangan panjang pihak perpustakaan Kotim untuk bersaing dengan kabupaten lain.
Terlebih menurutnya, bangunan perpustakaan yang dilengkapi lahan cukup luas itu memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ruang publik yang lebih dinamis, hidup, dan menarik minat masyarakat.
Riskon berpendapat bahwa kemitraan dengan sektor swasta atau pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset pemerintah daerah tersebut.
“Sekarang konsep perpustakaan tidak lagi kaku. Di beberapa daerah, perpustakaan sudah bekerja sama dengan UMKM agar menjadi tempat yang menarik dan ramai dikunjungi. Ini yang perlu dicontoh,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Kotim dorong pemaksimalan pengelolaan sampah cegah sanksi berulang
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini berharap, di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim, Nino Andria Yudianto, gedung tersebut dapat lebih berdenyut dengan berbagai inisiatif dan kegiatan produktif.
Apalagi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim itu dikenal sebagai sosok yang inovatif dan punya jaringan bagus ke pusat.
“Karena itu, kami berharap ada dua hal utama yang segera diwujudkan pertama, pemenuhan koleksi buku yang lebih lengkap, dan kedua, menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk menghidupkan area perpustakaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Nino Andria Yudianto, menjelaskan bahwa sejak hari pertama menjabat, ia langsung melakukan peninjauan terhadap kondisi fisik gedung perpustakaan.
“Saat pertama kali saya datang, halamannya masih belum tertata. Kami minta bantuan Dinas PU untuk membersihkannya. Ada juga keluhan jaringan internet yang lelet di lantai bawah, jadi kami koordinasi dengan Diskominfo untuk mencari solusi,” ucap Nino.
Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di area halaman agar lebih terang dan aman, terutama jika nantinya difungsikan untuk kegiatan publik.
“Kalau nanti ada kegiatan UMKM atau festival musik di halaman, tempat itu sudah terang. Kami juga berencana memanfaatkan balkon gedung untuk dijadikan coffee shop, dan kalau memungkinkan bekerja sama dengan Dinas Koperasi agar bisa dibangun gazebo di area luar,” demikian Nino.
Baca juga: DPRD Kotim dukung santri berperan aktif dalam pembangunan
Baca juga: DPRD Kotim kembali soroti minimnya kepatuhan perusahaan terkait plasma
Baca juga: Komisi I DPRD Kotim minta aparatur desa berperan aktif dalam P4GN
