BMKG Kotim imbau waspada potensi cuaca ekstrem

id BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, BMKG, Kalteng

BMKG Kotim imbau waspada potensi cuaca ekstrem

Prakirawan BMKG Kotim Rizaldo Raditya. ANTARA/Devita Maulina.

Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mendeteksi masih adanya potensi cuaca ekstrem hingga beberapa hari kedepan, sehingga masyarakat diimbau untuk waspada.

"Sedang ada gangguan aktif Madden Julian Oscillation (MJO), untuk 3 hari ke depan diprediksi masih ada potensi cuaca buruk," kata Prakirawan BMKG Kotim Rizaldo Raditya di Sampit, Jumat.

Dikatakan, saat ini Kotim telah memasuki musim hujan dan durasinya diperkirakan cukup panjang, yakni sekitar 31 dasarian atau sepuluh bulan kedepan, dihitung sejak Agustus 2025. Wwilayah Kotim pun berada dalam fase aktif pembentukan awan hujan akibat pengaruh berbagai fenomena atmosfer global, di antaranya Gangguan fenomena MJO terpantau di Fase 5 (Maritime Continent), yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Rizaldo mengatakan fenomena ini diperkuat oleh adanya perlambatan angin di lapisan atmosfer (konvergensi) yang terpantau di wilayah Kalimantan Tengah, sehingga mendorong terbentuknya awan cumulonimbus penyebab hujan lebat, kilat, petir, dan angin kencang.

"Gangguan fenomena MJO dan kondisi kelembaban udara yang tinggi membuat potensi hujan meningkat. Ditambah lagi, labilitas udara di wilayah kita juga cukup kuat, sehingga mendukung proses konvektif dan memperbesar peluang terbentuknya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," jelasnya.

Hal ini juga telah disampaikan oleh BMKG Kalteng melalui Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya dalam peringatan dini cuaca Kalimantan Tengah pada 6-8 November 2025. Di mana sebagian wilayah Kalteng juga diimbau waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang hingga tiga hari kedepan. Kotim termasuk salah satu wilayah yang mendapat peringatan dini tersebut.

"Masyarakat diimbau tetap waspada potensi hujan lokal dengan durasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang maupun angin puting beliung, serta berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," demikian Rizaldo.

Baca juga: Pemkab Kotim berharap pergantian camat bisa membawa Cempaga semakin maju

Sehari sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim mencatat sejumlah kerusakan akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam menyampaikan sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa, namun cuaca ekstrem tersebut menyebabkan kerugian materil. Sejumlah bangunan di Kecamatan Cempaga Hulu, khususnya Desa Pelantaran. Atap baja ringan dari salah satu minimarket di wilayah tersebut copot dan terhempas angin kencang hingga menimpa rumah warga di dekatnya.

Selanjutnya, pohon tumbang di jalan raya yang berlokasi di Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi yang menyebabkan arus lalu lintas sempat macet total, sehingga terjadi antrean panjang dari arah Sampit menuju Palangka Raya maupun sebaliknya. Robohnya salah satu papan reklame berukuran besar di Kota Sampit, tepatnya di simpang tiga Jalan Tjilik Riwut dan Jalan Kaswari.

Baca juga: Disdik Kotim dorong guru adaptif dan visioner

Baca juga: BPBD Kotim catat sejumlah kerusakan akibat cuaca ekstrem

Baca juga: DLH Kotim dapat penghargaan kinerja pengelolaan sampah


Pewarta :
Uploader : Admin 3
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.