Sampit (ANTARA) - Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor yakin pembangunan kabupaten ini akan semakin maju, salah satunya dengan mengoptimalkan keterlibatan pihak swasta.
"Potensi sektor swasta di daerah kita ini sangat besar. Mereka bisa berkontribusi signifikan dalam pembangunan daerah. Makanya saya ingin program CSR (tanggung jawab sosial) perusahaan itu disinergikan dengan program pemerintah daerah sehingga lebih efektif, tepat sasaran dan bermanfaat besar," kata Halikinnor, Sabtu.
Pria yang mencalonkan diri menjadi Bupati Kotawaringin Timur berpasangan dengan Irawati sebagai calon Wakil Bupati Kotawaringin Timur atau disingkat pasangan Harati ini mengakui, kabupaten ini masih harus terus membangun.
Luasnya wilayah dan terbatasnya anggaran pemerintah daerah, menjadi tantangan untuk menggenjot percepatan dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pelosok. Sebagai orang yang pernah menjabat Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Halikinnor mengaku sangat paham kondisi itu.
Justru karena pengalaman itu pula dia sangat optimistis bisa mencarikan yang terbaik. Selain menggenjot pendapatan, ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan program CSR atau "corporate social responsibility".
Komunikasi yang efektif dengan pihak swasta harus terus ditingkatkan. Dia yakin perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, pertambangan, kehutanan dan lainnya, akan sependapat untuk duduk bersama agar program CSR mereka disinergikan dengan program pemerintah daerah sehingga bisa sejalan.
Halikinnor mengapresiasi karena saat ini semakin banyak perusahaan besar yang memahami tujuan mulia itu. Pemerintah daerah sudah menyusun perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perusahaan dalam menjalankan program CSR mereka diharapkan memperhatikan rencana pembangunan daerah tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kotim tetap sikapi laporan di media sosial
Banyak pola yang bisa diterapkan dalam meningkatkan pembangunan dengan menggandeng pihak swasta. Di beberapa lokasi di Kotawaringin Timur sudah diterapkan kerjasama dengan sistem patungan dana untuk perbaikan jalan maupun pembangunan infrastruktur lainnya.
Untuk perawatan rutin, perusahaan bisa membantu dengan mengerahkan alat berat mereka dengan sedikit penambahan material. Ini sudah sangat membantu karena jika pemerintah daerah yang harus melakukannya maka perlu biaya yang tidak sedikit.
Begitu pula dalam bisa pendidikan, kesehatan dan lainnya, sejumlah perusahaan di Kotawaringin Timur sudah menunjukkan sumbangsih yang bagus. Hal ini tinggal dikelola dan diarahkan melalui komunikasi yang baik sehingga pembangunannya semakin efektif.
"Melihat potensi besar yang kita miliki, saya sangat optimistis daerah kita ini akan bisa lebih maju lagi. Kuncinya ada di tangan kita bersama untuk menyamakan persepsi dan niat untuk membangun daerah kita ini," demikian Halikinnor.
Baca juga: Ditanya solusi masalah infrastruktur pelosok, ini jawaban Halikinnor
Baca juga: PWI undang KPU dan Bawaslu diskusi aturan kampanye
"Potensi sektor swasta di daerah kita ini sangat besar. Mereka bisa berkontribusi signifikan dalam pembangunan daerah. Makanya saya ingin program CSR (tanggung jawab sosial) perusahaan itu disinergikan dengan program pemerintah daerah sehingga lebih efektif, tepat sasaran dan bermanfaat besar," kata Halikinnor, Sabtu.
Pria yang mencalonkan diri menjadi Bupati Kotawaringin Timur berpasangan dengan Irawati sebagai calon Wakil Bupati Kotawaringin Timur atau disingkat pasangan Harati ini mengakui, kabupaten ini masih harus terus membangun.
Luasnya wilayah dan terbatasnya anggaran pemerintah daerah, menjadi tantangan untuk menggenjot percepatan dan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah pelosok. Sebagai orang yang pernah menjabat Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, Halikinnor mengaku sangat paham kondisi itu.
Justru karena pengalaman itu pula dia sangat optimistis bisa mencarikan yang terbaik. Selain menggenjot pendapatan, ini bisa dilakukan dengan memaksimalkan program CSR atau "corporate social responsibility".
Komunikasi yang efektif dengan pihak swasta harus terus ditingkatkan. Dia yakin perusahaan besar perkebunan kelapa sawit, pertambangan, kehutanan dan lainnya, akan sependapat untuk duduk bersama agar program CSR mereka disinergikan dengan program pemerintah daerah sehingga bisa sejalan.
Halikinnor mengapresiasi karena saat ini semakin banyak perusahaan besar yang memahami tujuan mulia itu. Pemerintah daerah sudah menyusun perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perusahaan dalam menjalankan program CSR mereka diharapkan memperhatikan rencana pembangunan daerah tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kotim tetap sikapi laporan di media sosial
Banyak pola yang bisa diterapkan dalam meningkatkan pembangunan dengan menggandeng pihak swasta. Di beberapa lokasi di Kotawaringin Timur sudah diterapkan kerjasama dengan sistem patungan dana untuk perbaikan jalan maupun pembangunan infrastruktur lainnya.
Untuk perawatan rutin, perusahaan bisa membantu dengan mengerahkan alat berat mereka dengan sedikit penambahan material. Ini sudah sangat membantu karena jika pemerintah daerah yang harus melakukannya maka perlu biaya yang tidak sedikit.
Begitu pula dalam bisa pendidikan, kesehatan dan lainnya, sejumlah perusahaan di Kotawaringin Timur sudah menunjukkan sumbangsih yang bagus. Hal ini tinggal dikelola dan diarahkan melalui komunikasi yang baik sehingga pembangunannya semakin efektif.
"Melihat potensi besar yang kita miliki, saya sangat optimistis daerah kita ini akan bisa lebih maju lagi. Kuncinya ada di tangan kita bersama untuk menyamakan persepsi dan niat untuk membangun daerah kita ini," demikian Halikinnor.
Baca juga: Ditanya solusi masalah infrastruktur pelosok, ini jawaban Halikinnor
Baca juga: PWI undang KPU dan Bawaslu diskusi aturan kampanye