Sampit (ANTARA) - Hujan deras yang semakin sering terjadi sejak akhir pekan tadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak hanya sempat menimbulkan banjir di pusat kota Sampit, tetapi juga masih merendam sejumlah desa di dua kecamatan di wilayah utara atau hulu.
"Kami masih mengumpulkan data. Yang ada laporan saat ini dari Kecamatan Tualan Hulu dan Bukit Santuai," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Yephi Hartady di Sampit, Selasa.
Kecamatan Tualan Hulu dan Bukit Santuai berada cukup jauh dari pusat Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur yakni sekitar 150 kilometer dan 211 kilometer. Meski berada di wilayah hulu, sejumlah desa di kecamatan-kecamatan tersebut termasuk langganan banjir saat musim hujan.
Informasi sementara yang diterima BPBD, banjir di Kecamatan Tualan Hulu merendam Tumbang Mujam, Tanjung Jorong dan desa-desa di sekitarnya.
Sementara itu banjir di Kecamatan Bukit Santuai merendam Desa Tumbang Penyahuan yang merupakan pusat kecamatan tersebut.
Banjir di Desa Tumbang Mujam cukup parah dengan kedalaman air hingga 70 centimeter dari permukaan jalan desa setempat.
Baca juga: Legislator Kotim usulkan satu program pembangunan di setiap desa
BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk mendata dampak banjir serta kondisi warga di lokasi banjir. Data tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah penanganan, termasuk terkait penyaluran bantuan untuk korban banjir.
"Informasinya, hari Minggu itu air sudah mulai naik. Hari Senin, air semakin tinggi hingga ada yang sampai masuk merendam rumah warga," kata Yephi.
BPBD mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir parah akibat tingginya curah hujan yang memicu sungai meluap. BPBD juga terus memantau untuk mengantisipasi banjir semakin parah dan membutuhkan bantuan.
Sementara itu berdasarkan data yang dirilis BMKG Haji Asan Sampit, berdasarkan citra satelit cuaca HIMAWARI-8 Infra Red Enhanced pada pukul 07.00 WIB, terdapat pertumbuhan awan signifikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, terutama di Kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Parenggean, Cempaga, Cempaga Hulu, Telawang, Mentaya Hilir Utara, Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Baca juga: Legislator Kotim: Banyak perusahaan belum daftarkan pekerja ke BPJS Kesehatan
Baca juga: DPRD dorong produk unggulan Kotim dipatenkan
Baca juga: DPRD Kotim soroti banjir terus terulang di Sampit
"Kami masih mengumpulkan data. Yang ada laporan saat ini dari Kecamatan Tualan Hulu dan Bukit Santuai," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Yephi Hartady di Sampit, Selasa.
Kecamatan Tualan Hulu dan Bukit Santuai berada cukup jauh dari pusat Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur yakni sekitar 150 kilometer dan 211 kilometer. Meski berada di wilayah hulu, sejumlah desa di kecamatan-kecamatan tersebut termasuk langganan banjir saat musim hujan.
Informasi sementara yang diterima BPBD, banjir di Kecamatan Tualan Hulu merendam Tumbang Mujam, Tanjung Jorong dan desa-desa di sekitarnya.
Sementara itu banjir di Kecamatan Bukit Santuai merendam Desa Tumbang Penyahuan yang merupakan pusat kecamatan tersebut.
Banjir di Desa Tumbang Mujam cukup parah dengan kedalaman air hingga 70 centimeter dari permukaan jalan desa setempat.
Baca juga: Legislator Kotim usulkan satu program pembangunan di setiap desa
BPBD terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk mendata dampak banjir serta kondisi warga di lokasi banjir. Data tersebut akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam mengambil langkah penanganan, termasuk terkait penyaluran bantuan untuk korban banjir.
"Informasinya, hari Minggu itu air sudah mulai naik. Hari Senin, air semakin tinggi hingga ada yang sampai masuk merendam rumah warga," kata Yephi.
BPBD mengimbau masyarakat untuk mewaspadai banjir parah akibat tingginya curah hujan yang memicu sungai meluap. BPBD juga terus memantau untuk mengantisipasi banjir semakin parah dan membutuhkan bantuan.
Sementara itu berdasarkan data yang dirilis BMKG Haji Asan Sampit, berdasarkan citra satelit cuaca HIMAWARI-8 Infra Red Enhanced pada pukul 07.00 WIB, terdapat pertumbuhan awan signifikan di Kabupaten Kotawaringin Timur, terutama di Kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Parenggean, Cempaga, Cempaga Hulu, Telawang, Mentaya Hilir Utara, Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
Baca juga: Legislator Kotim: Banyak perusahaan belum daftarkan pekerja ke BPJS Kesehatan
Baca juga: DPRD dorong produk unggulan Kotim dipatenkan
Baca juga: DPRD Kotim soroti banjir terus terulang di Sampit