Sampit (ANTARA) - Dua desa di di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah dipastikan akan teraliri listrik tahun ini berdasarkan hasil koordinasi pemerintah daerah  dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sampit.

“Ada 25 desa yang belum teraliri listrik PLN, untuk tahun ini ada dua desa yang masuk roadmap kami dan itu nanti akan ditindaklanjuti oleh PT PLN UP2K Kalimantan Tengah,” Manager PT PLN ULP Sampit Eridanus Abdi di Sampit, Rabu.

Hal ini ia sampaikan usai pertemuan dengan Bupati Kotim Halikinnor bersama Manager PLN Wilayah Pangkalan Bun di rumah jabatan bupati. Pertemuan ini dalam rangka membahas program listrik masuk desa.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah memiliki roadmap atau rencana kerja untuk menyalurkan atau menyuplai listrik ke desa-desa yang belum terjangkau listrik PLN. Khususnya di Kotim tercatat ada 25 desa yang belum teraliri listrik yang menjadi sasaran pihaknya.

Roadmap ini berlangsung hingga 2027, artinya penyaluran listrik ke desa-desa dilakukan secara bertahap. Adapun, pada 2025 ini ada dua desa yang masuk program penyaluran listrik PLN, yakni Desa Selucing dan Desa Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu.

“Dua desa tersebut kami koordinasikan dengan PT PLN UP2K Kalimantan Tengah. Pada intinya, kami siap mendukung terkait kelistrikan di Kotim sejalan dengan harapan pemerintah daerah,” pungkasnya.

Baca juga: DPRD Kotim sebut tumpang tindih aturan bukan alasan tidak urus HGU

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor menyebutkan bahwa pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah Kotim merupakan salah satu program prioritas pihaknya. Karena listrik kini telah menjadi kebutuhan dasar, sehingga seluruh masyarakat berhak untuk menikmatinya.

“Desa-desa yang belum teraliri listrik PLN ini yang ingin saya kejar supaya masyarakat kita semuanya bisa menikmati listrik, karena bagaimanapun listrik itu merupakan kebutuhan dasar,” ujarnya.

Sudah 79 tahun lebih Indonesia merdeka, namun masih ada puluhan desa di Kotim yang belum teraliri listrik dan hal ini cukup memprihatinkan. Halikinnor berharap agar seluruh masyarakat segera bebas dari masalah keterisolasian akses listrik.

Masuknya jaringan listrik PLN ke seluruh desa bukan hanya untuk mengatasi masalah penerangan, tapi diharapkan membawa dampak positif lainnya, seperti pertumbuhan perekonomian.

Selain memudahkan aktivitas sehari-hari, contohnya belajar dan sarana hiburan hingga informasi, dengan adanya listrik juga bisa mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di desa.

“Makanya hal ini terus kita upayakan melalui berkoordinasi dengan PLN. Mudah-mudahan bisa segera kita tuntaskan, supaya bisa fokus pada program lainnya untuk kemajuan daerah,” demikian Halikinnor.

Baca juga: Kotim gandeng investor Malaysia lanjutkan proyek pabrik limbah medis

Baca juga: Pemkab Kotim kejar pencairan TPP saat Ramadhan

Baca juga: Dinas Pertanian Kotim serahkan bantuan alsintan untuk Brigade Pangan


Pewarta : Devita Maulina
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025