Sampang (ANTARA
News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta minta agar
kebijakan partainya menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan
bakar minyak tidak dikaitkan dengan koalisi partai penguasa.
"Jangan hubung-hubungkan penolakan kenaikan BBM ini dengan koalisi,
karena penolakan kenaikan harga BBM ini murni pembahasan di DPR," kata
Anis Matta seusai melakukan silaturrahmi dengan para tokoh dan ulama
Madura di Sampang, Senin malam.
Ia mengatakan, nantinya fraksi PKS secara langsung yang akan
menjelaskan detail tentang sikap PKS menolak rencana pemerintah
menaikkan harga BBM.
"Yang jelas pertimbangan kami, karena untuk keperluan rakyat secara umum," katanya menambahkan.
Mengenai terlalu banyak beban subsidi yang menjadi alasan pemerintah
menaikkan harga BBM itu, Anis mengatakan, subsidi tetap dilakukan.
Sebab, meski subsidi BBM dicabut, nantinya juga akan diarahkan dalam
bentuk lain.
"Jadi kan lebih baik subsidi BBM itu tidak dicabut, toh nantinya juga tetap akan diarahkan dalam bentuk lain," katanya.
Dengan demikian sambung dia, alasan penolakan subsidi itu, karena
PKS beda persepsi dengan pemerintah, akan tetapi tidak berarti
menyimpang dalam koalisi.
"Sekali lagi, jangan hubung-hubungkan kebijakan PKS menolak kenaikan harga BBM dengan koalisi," katanya menambahkan.
Presiden PKS Anis Matta datang ke Sampang dan bersilaturahmi dengan
para ulama dan tokoh masyarakat di Pulau Madura bertujuan memperkuat
dukungan, sekaligus sebagai salah satu persiapan menyambut Pemilu 2014.
Dalam kesempatan itu, Anis Matta juga sempat menyampaikan kepada
para kader dan simpatisan bahwa jajaran pengurus partai di tingkat
pusat, hingga kini tetap solid kendati sedang diterpa musibah politik.
(ZIZ/T007)
Anis: jangan kaitkan penolakan BBM dengan koalisi
... pertimbangan kami, karena untuk keperluan rakyat secara umum."