DKP: Nelayan Kalteng Banyak Dirugikan Tengkulak

id DKP: Nelayan Kalteng Banyak Dirugikan Tengkulak

DKP: Nelayan Kalteng Banyak Dirugikan Tengkulak

Ilustrasi,(Istimewa)

Nelayan di Kalteng ini hanya bisa menikmat keuntungan Rp2.000 hingga Rp2.500 saja per kilogram dari hasil kerjanya selama berbulan-bulan,"
Palangka Raya,21/6 (Antara) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah Darmawan mengatakan nelayan di daerah ini banyak dirugikan para pengumpul alias tengkulak dengan penetapan harga ikan yang terlalu rendah.

"Nelayan di Kalteng ini hanya bisa menikmat keuntungan Rp2.000 hingga Rp2.500 saja per kilogram dari hasil kerjanya selama berbulan-bulan," ujarnya di palangkar Raya, Jumat.

Keuntungan tersebut sangat kecil. Sementara para pengumpul dan tengkulak bisa mendapatkan selisih harga dari penjualan hingga lima kali lipat dari keuntungan nelayan.

"Misalnya ikan patin, pengumpul membeli dari nelayan paling Rp15 ribu per kilo, sementara mereka menjualnya bisa mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu perkilogram," katanya.

Lebih lanjut kata Darmawan, tingginya kesenjangan harga ini sering membuat bingung para nelayan. Baik nelayan tangkapan maupun dari hasil budidaya.

"Seharusnya ada pengaturan tentang tata niaga produksi ikan di Kalteng, tentunya ini menjadi tugas bersama antar dinas terkait," kata dia.

Menurut Darmawan, pihaknya terus bersinergi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah ini. Dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan mendorong produksi. Sementara instansi lainnya yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan mengelola tata niaga di pasar.

"Dengan begitu harga bisa dijaga sehingga para nelayan bisa menikmati hasil kerjanya selama berbulan-bulan, demi kesejahteraan keluarganya," jelasnya.

Untuk membantu para nelayan, sekaligus mendorong produktivitas sektor perikanan di Kalteng, Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng menggelar beberapa program. Diantaranya menyalurkan bantuan perahu kelotok, mesin perahu dan bantuan peralatan nelayan lainnya.

Disamping itu instansi ini juga giat melakukan penyuluhan dan pembinaan nelayan. Terutama para pembudidaya ikan yang terus tumbuh di Kalteng.

"Usaha ini diharapkan mampu menempatkan Kalteng sebagai provinsi yang selalu swasembada ikan," ujarnya.

Menurut catatan Dinas Kelautan dan Perikanan, besaran konsumsi ikan masyarakat Kalteng mencapai 37 kg perkapita per tahun. sedikit di atas konsumsi nasional yang mencapai rata-rata 36 kilogram perkapita per tahun. Kalteng selalu mengalami surplus.



(T.KR-OSL/B/Z003/Z003)