Jakarta
(ANTARA News) - Siapa sangka Billy Simpson yang menjuarai kontes
menyanyi The Voice Indonesia musim pertama ternyata baru mengenal dunia
tarik suara beberapa tahun belakangan.
Tidak
seperti para penyanyi umumnya yang sudah belajar vokal sejak kecil,
justru Billy baru mengenali bakatnya pada usia 19 tahun.
"Gue ini nyanyi baru 2006, cukup telat," kata pria kelahiran 17 juli 1987 itu semalam.
Semua
bermula saat nyanyiannya didengar oleh teman-temannya. Mereka yang
terpukau dengan suara Billy pun mendorongnya untuk mengikuti kontes
menyanyi di Melbourne, tempatnya menuntut ilmu di bangku kuliah.
"Padahal
selama ini gue cuma nyanyi di kamar mandi, keluarga pun enggak tahu gue
suka nyanyi," kata penyanyi yang punya impian untuk berkolaborasi
dengan Agnes Monica, Raisa, Jay-Z dan Eminem itu.
Kompetisi yang diikutinya saat itu pun tidak berakhir mulus. Billy gagal keluar sebagai juara.
"Gue
enggak menang, gue lupa lirik karena gugup menyanyi di depan ribuan
orang," kenang pria yang dibina Giring Nidji selama The Voice Indonesia
berlangsung.
Namun, pengalaman itu diakui pria
penyuka band Coldplay sebagai titik awal yang menumbuhkan niatnya untuk
bermusik meski awalnya tidak ada restu dari orangtua.
"Mereka
berpikir industri musik itu penuh risiko, dan mereka berpikir lebih
baik bisnis," kata pria yang mengambil jurusan ekonomi di Monash
University atas permintaan orangtuanya.
Setelah berhasil menembus blind audition The Voice Indonesia dengan mulus, orangtua Billy pun luluh dan mulai mendukungnya.
Pria
yang pernah bekerja sebagai creative director di Liga Mahasiswa itu
percaya bahwa tidak ada yang bisa menghalangi jalannya takdir. Meski
tidak memiliki latar belakang bermusik dan menempuh pendidikan yang
bertolak belakang dengan minatnya, pada akhirnya Billy dapat
berkecimpung di bidang musik.
"Semoga cerita
yang gue alami bisa jadi semangat untuk teman-teman yang mau fokus pada
musik, bahwa tidak ada kata terlambat," imbuhnya.