Agati : Yang Dibantu Bukan Dari Partai Golkar

id Agati : Yang Dibantu Bukan Dari Partai Golkar , Calon Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, HJ Agati Sulie Mahyudin

Agati : Yang Dibantu Bukan Dari Partai Golkar

Calon Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, HJ Agati Sulie Mahyudin (Facebook)Istimewa

Saya kembalikan ke masyarakat yang menilai semuanya itu, sebab warga masyrakat Kalteng, saya pikir sudah cerdas dalam memilih sosok calon legislatif mendatang,"
Palangka Raya, 7/10 (Antara) - Calon Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah, HJ Agati Sulie Mahyudin, SE angkat bicara bahwa kasus suap yang terjadi pada Bupati Kabupaten Gunung Mas, Hambit Binti dan anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Chairun Nisa tidak ada hubungannya dengan kader partainya melainkan individu.

Chairun Nisa, yang juga anggota Komisi II DPR RI dari partai Golkar, mencaleg kembali menjadi anggota DPR RI dari perwakilan Kalteng untuk lima tahun kedepan.

"Kejadian yang menimpa salah satu dari calon legislatif (Caleg) partai kami, itu tidak ada kaitannya dengan partai Golongan Karya (Golkar), kan yang dibantu bukan dari partai Golkar," kata Calon Anggota DPR RI dari Partai Golkar itu di Palangka Raya, Senin.

Agati menambahkan bahwa ketika yang bersangkutan (Chairun Nisa) ditangkap dalam operasi tangkap tangan oleh pihak KPK terkait kasus suap kepada Ketua MK Akil Mochtar, itu tanpa sepengetahuan dari partai kami melainkan urusan individu atau pribadi. Jadi tidak ada hubungannya dengan partai Golkar.

Memang bila ada salah satu yang berbuat salah dari caleg lain, pastilah imbasnya ke para caleg-caleg lain, apalagi persaingan politik di Bumi Tambun Bungai saat ini mulai ketat ditambah isu yang beredar di masyarakat menjadikan opini sendiri untuk memilih pasangan caleg yang benar-benar bisa diandalkan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, kata Agati.

Namun dengan kejadian tersebut, tidak membuat Calon Anggota DPR RI dengan Nomor urut dua itu menjadi surut dalam mengurungkan niatnya untuk tidak mencalonkan sebagai anggota legislatif periode 2014 - 2019.

"Saya kembalikan ke masyarakat yang menilai semuanya itu, sebab warga masyrakat Kalteng, saya pikir sudah cerdas dalam memilih sosok calon legislatif mendatang," ujarnya.

Ketika pemilihan umum tiba, semua terserah kepada masyarakat itu sendiri dalam memilih siapa saja wakil rakyat yang bisa dipercaya atau tidak untuk bisa menyerap aspirasi masyarakat Kalteng.



(T.KR-RON/B/E001/E001)