Pembuat barang elektronik asal Korea Selatan tersebut bergabung dengan saingan beratnya sesama perusahaan teknologi, Apple Inc dan Google Inc, dalam mengintegrasikan gadget dengan peralatan rumah tangga seperti termostat dan lampu dengan aplikasi mobile yang dikenal dengan sebutan "Internet of Things."
Samsung tidak mengungkapkan masalah keuangan. Namun, blog TechCrunch melaporkan pada bulan Juli bahwa Samsung sedang dalam rencana untuk membayar lebih dari 200 juta dolar untuk startup yang memiliki 55 karyawan dan telah menghasilkan 15,5 juta dolar dalam modal ventura Greylock dan investor asal Rusia Yuri Milner.
SmartThings, yang memungkinkan orang menggunakan aplikasi mobile untuk mengontrol peralatan rumah tangga yang terhubung, mengatakan sekitar 5.000 pengembang telah membangun perangkat yang terhubung ke platform terbuka tersebut. Walaupun akan memindahkan basisnya dari Washington DC ke Palo Alto, California, namun perusahaan akan terus beroperasi secara independen.
Beberapa eksekutif perusahaan teknologi dan telekomunikasi memperkirakan perangkat "pintar" yang terhubung dengan peralatan rumah tangga tersebut siap meledak di pasaran.
Produsen sedang membuat alarm pencuri yang tersambung ke Internet, televisi dan saklar lampu. Namun seperti pada awal - awal adanya perekam video, produk "pintar" untuk rumah ini sering kali tidak sesuai satu sama lain.
Perusahaan - perusahaan besar dalam bidang teknologi kini menyusun aliansi untuk menciptakan standar umum untuk gadget generasi berikutnya.
Apple, yang terkenal mengamati bagaimana produk perusahaan lain berinteraksi penggunanya, pada bulan Juni mengumumkan HomeKit, "alat" untuk berkomunikasi dengan perangkat di rumah.
Nest milik Google juga telah bermitra dengan beberapa perusahaan termasuk Whirlpool Corp dan pembuat bola lampu LIFX untuk mengintegrasikan produk mereka dengan termostat dan detektor asap.
Samsung yang telah membuat peralatan yang tersambung ke Internet seperti kulkas dan mesin cuci, telah bekerja sama dengan Intel Corp dan Dell Inc. Sedangkan saingannya, Qualcomm Inc telah bergabung dengan Microsoft Corp.
SmartThing milik Physical Graph Corp, memulai proyeknya tahun 2012, demikian Reuters.
Penerjemah: Arindra Meodia