Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka
rapat pimpinan (rapim) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2014 di Istana
Negara, Jakarta, Selasa.
Pembukaan rapim KPI dihadiri Pimpinan KPI Pusat dan Daerah, para
pejabat baik dari kalangan menteri, legislatif, dewan pers, pimpinan KPU
dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Presiden Yudhoyono mengharapkan agar KPI mampu
menjaga dan mengawal agar lembaga penyiaran publik dapat
sebesar-besarnya untuk kemaslahatan publik, dan turut mematangkan
demokrasi di Indonesia.
"Kita dapat membulatkan ikhtiar kita untuk terus mematangkan dan
memekarkan demokrasi termasuk di dalamnya meningkatkan peran KPI serta
kontribusi lembaga-lembaga penyiaran publik terhadap pembangunan
bangsa," kata Presiden.
Presiden mengapresiasi kinerja KPI selama ini yang berupaya dengan
sekuat tenaga agar lembaga penyiaran publik tetap dalam koridor untuk
kepentingan publik.
Presiden menyadari media massa tidak ada yang benar-benar netral
maupun benar-benar independen. Namun demikian, ketidaknetralan maupun
ketidakmandiran tersebut memiliki batas-batas tertentu yang tak boleh
dilewati.
Bila batas tersebut dilewati justru akan membahayakan demokrasi.
"Begitu kita tembus kita mengingkari hakikat pers. Kalau tidak kita
selamatkan, demokrasi kita di masa depan akan menuju ke arah yang
salah," kata Presiden.
Berita Terkait
VinDes dampingi SBY melukis pada Pestapora 2024
Senin, 23 September 2024 9:31 Wib
AHY nyatakan SBY tidak dapat hadiri upacara di IKN
Senin, 12 Agustus 2024 13:59 Wib
Prabowo kunjungi SBY di Pacitan
Sabtu, 17 Februari 2024 23:12 Wib
Gibran sambangi SBY dan AHY di Cikeas
Senin, 5 Februari 2024 15:36 Wib
Jokowi - SBY bahas tahun politik 2024 di Istana Bogor
Rabu, 4 Oktober 2023 18:41 Wib
JK sebut pertemuannya dengan SBY bahas masa depan bangsa
Rabu, 4 Oktober 2023 13:28 Wib
Demokrat resmi dukung Prabowo di Pilpres 2024
Senin, 18 September 2023 11:12 Wib
Megawati dan SBY berpeluang bertemu bahas koalisi Pilpres 2024
Senin, 4 September 2023 23:00 Wib