Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan Hendrawan Supratikno memastikan Presiden Joko Widodo tidak
akan memilih calon menteri yang melakukan pelanggaran akademik seperti
menerima suap saat membimbing mahasiswa atau menjiplak karya ilmiah
(plagiasi).
"Ya ini masukan yang bagus. Tentunya Pak Jokowi tidak akan memilih orang
yang melakukan pelanggaran seperti
menerima suap saat disertasi atau plagiasi. Itu sudah melanggar etika,
profesi ," kata Hendrawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Mantan
anggota Komisi VI DPR RI itu menegaskan bahwa menerima suap saat
membimbing mahasiswa dan melakukan plagiasi adalah cacat integritas.
"Kami sudah sampaikan kepada Pak Jokowi soal tersebut. Karena salah satu
syarat menjadi menteri adalah memiliki integritas, profesional dalam
bidangnya," kata Hendrawan.
Dia menyambung, "Saya rasa tidak pantas bila ada calon menteri melakukan pelanggaran akademik, terutama melaukan plagiasi."
Berita Terkait
Donald Trump: Situasi Suriah kacau, AS tidak boleh terlibat
Minggu, 8 Desember 2024 18:47 Wib
Bawaslu Kapuas sebut laporan dugaan politik uang tidak cukup bukti
Minggu, 8 Desember 2024 14:50 Wib
Jokowi dan keluarga tidak lagi bagian PDIP, kata Hasto
Rabu, 4 Desember 2024 23:09 Wib
KPU Kotim pastikan PSU tidak ganggu tahapan Pilkada
Senin, 2 Desember 2024 16:56 Wib
Hamilton mengakui "sudah tidak cepat lagi" dengan Mercedes
Sabtu, 30 November 2024 16:23 Wib
DPRD Kotim soroti jumlah SD dan SMP yang tidak seimbang
Jumat, 29 November 2024 20:57 Wib
Liverpool tegaskan hadapi Manchester City selalu tidak mudah
Jumat, 29 November 2024 20:35 Wib
Firli Bahuri tidak hadir pada pemeriksaan di Bareskrim
Kamis, 28 November 2024 15:31 Wib