Warga Pegunungan Doakan Evakuasi AirAsia QZ8501

id Warga Pegunungan Doakan Evakuasi AirAsia QZ8501, AirAsia, Evakuasi Korban

Warga Pegunungan Doakan Evakuasi AirAsia QZ8501

Potongan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditarik ke atas kapal Crest Onyx, setelah berhasil diangkat dari dasar laut dengan menggunakan "floating bag" oleh tim penyelam gabungan TNI AL, di perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo

Kami berdoa menurut kepercayaan Hindu Kaharingan, yakni berkomunikasi dengan makhluk-makhluk di dalam laut sekitar jatuhnya pesawat AirAsia,"
Pangkalan Bun (Antara Kalteng) - Warga pegunungan Desa Penyombaan Kabupaten Lamandau melakukan ritual pemberian sesajen sebagai bentuk doa memperlancar evakuasi pesawat AirAsia yang jatuh di sekitar Laut Kalimata.

"Kami berdoa menurut kepercayaan Hindu Kaharingan, yakni berkomunikasi dengan makhluk-makhluk di dalam laut sekitar jatuhnya pesawat AirAsia," kata salah satu tokoh adat Kaharingan Lacon di Lanud Pangkalan Bun, Sabtu sore.

"Kami percaya banyak makhluk-makhluk ciptaan Yang Maha Kuasa mencoba untuk mengganggu proses pencarian dan evakuasi AirAsia. Sudah 14 hari kan selalu ada gangguan saat melakukan evakuasi," katanya.

Warga Desa Penyombaan itu mengatakan doa dengan memberikan sesajen berupa daging babi satu ekor, ayam, telur, nasi kuning dan lainnya mendapat respons positif dari makhluk-makhluk yang mencoba mengganggu proses pencarian dan evakuasi AirAsia.

Respons tersebut terlihat dari bunyi petir dua kali, cuaca mendung tiba-tiba cerah dan rerintikan hujan reda di pantai Tanjung Pangkalan Bun yang menjadi lokasi berdoa tersebut.

"Ini percaya tidak percaya, tapi kami optimistis setelah berdoa pemberian sesajen ini, kondisi cuaca akan kembali normal. Ada banyak makhluk di sekitar laut yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat AirAsia," katanya.

Para tokoh Adat Kaharingan melakukan doa tersebut membutuhkan waktu setidaknya 5 jam untuk sampai ke lokasi berdoa, dan harus begadang mempersiapkan sesajen yang akan diberikan.

"Daging babi dan ayam dimasak tidak menggunakan garam. Tidak sembarangan sesajen yang akan diberikan itu. Ada doa-doanya," demikian Lacon.


(T.KR-JWM/C/H-KWR/H-KWR)