Harga Rotan Di Kotawaringin Timur Naik

id Harga Rotan Di Kotawaringin Timur Naik, Rotan, Jayadi, Kecamatan Seranau,

Harga Rotan Di Kotawaringin Timur Naik

Ilustrasi, (FOTO ANTARA Kalteng/Rachmat Hidayat)

Sampit (Antara Kalteng) - Harga jual rotan mentah di tingkat petani Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah, terus membaik dari Rp2.400/kg menjadi Rp3.000/kg.

"Kenaikan harga rotan itu membuat petani gembira dan kembali bergairah karena sudah beberapa bulan terakhir harga jual rotan mentah di tingkat petani tidak menentu," kata Jayadi seorang petani rotan Desa Kemapit, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotim, di Sampit, Rabu.

Petani rotan di Kabupaten Kotim, khususnya Desa Kemapit sekarang sedang diliputi kegembiraan karena harga rotan terus naik meski secara perlahan.

Mereka berharap harga rotan terus membaik seperti dulu mencapai di atas Rp5.000/kg sehingga kesejahteraan petani rotan juga terangkat.

Sebagian besar warga, mengandalkan hidup pada hasil kebun. Dua komoditas yang menjadi andalan adalah rotan dan karet, meski belakangan ini ada masyarakat yang mulai tertarik untuk ikut menanam karet di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan perkebunan besar swasta kelapa sawit.

Masyarakat masih bertahan menggeluti usaha di sektor rotan karena dinilai masih menjanjikan meski belum stabil setelah terpuruk pasca pemberlakuan larangan ekspor rotan mentah akhir 2011 lalu.

Rotan merupakan tanaman yang sudah ada sejak lama dan menjadi mata pencaharian turun temurun masyarakat yang ada di daerah pedesaan Kabupaten Kotim.

"Menjualnya juga kami tidak susah. Biasanya pada hari-hari tertentu, ada pengumpul yang lewat dan siap membeli. Jadi kalau kami mau menjual, rotannya tinggal kami bawa ke pinggir sungai dan tinggal menunggu pengumpul rotan lewat. Uangnya langsung dibayar di tempat dan pengumpul yang membawa rotannya," katanya.

Rotan hasil panen petani Kabupaten Kotim biasanya dijual ke Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel).

"Informasi yang kami terima sekarang para pengumpul rotan juga mendapatkan pasar baru yaitu menjual rotan ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) dan harganya disana lebih tinggi," ungkapnya.




(T.KR-UTG/C/B008/B008)