Disbudpar Gabungkan Karnaval Budaya Dan Etnis

id Disbudpar Gabungkan Karnaval Budaya Dan Etnis, Yuel Anggara, karnaval budaya

Disbudpar Gabungkan Karnaval Budaya Dan Etnis

Salah satu peserta FBIM 2013 yang melakukan atraksi kebal tubuh berguling di pohon berduri yang membuat para penonton histeris, Sabtu (18/5) (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

...Kami sedang menyusun konsep agar lebih meriah lagi,"
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah berencana menggabungkan Karnaval Budaya dan Karnaval Etnis untuk meramaikan Festival Budaya Isen Mulang pada 2015 yang berlangsung di Palangka Raya.

Selama ini dua karnaval itu diselenggarakan terpisah sehingga kurang meriah karena pesertanya tidak terlalu banyak. Tahun ini akan dicoba gabungkan, kata Kepala Disbudpar Kalteng Yuel Anggara di Palangka Raya, Jumat.

"Selain lebih meriah, penggabungan dua karnaval tersebut sebagai bentuk penghematan anggaran. Kalau saya melihat tidak ada masalah kalau digabungkan, malah lebih bagus," tambah dia.

Pemerintah Provinsi Kalteng setiap tahun mengadakan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) dalam rangka memperingati hari jadi (HUT) provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" itu dengan melakukan berbagai perlombaan yang menggabungkan tradisional maupun modren.

Yuel mengatakan, FBIM merupakan pagelaran yang tidak hanya ditunggu masyarakat Kalteng, melainkan wisatawan domestik maupun internasional karena mengedepankan budaya serta ciri khas suku Dayak.

"Informasinya photographer asal Negara Prancis dan Australia ingin terlibat dalam FBIM. Mereka terpesona dengan berbagai foto para photographer Indonesia yang banyak tersebar di internet," katanya.

Dia mengatakan, FBIM yang akan diselenggarakan pada Mei 2015 itu akan diisi dengan berbagai lomba kesenian Tradisional, Olahraga Tradisional, Makanan Tradisional maupun Permainan Tradisional lainnya.

Mengenai ada beberapa jenis perlombaan baru yang akan diselenggarakan berdasarkan usulan Kabupaten/Kota, pihak Disbudpar Kalteng belum dapat memastikan karena masih dalam pembahasan.

"Tari-tarian Pedalam dan Pesisir tetap ada. Itu tari-tarian yang sangat diminati masyarakat Kalteng dan mungkin wisatawan domestik maupun mancanegara. Kami sedang menyusun konsep agar lebih meriah lagi," demikian Yuel.


(T.KR-JWM/B/S019/S019)