Sana'a (ANTARA News) - Serangan udara pimpinan Arab Saudi untuk pertama
kali ditujukan ke daerah Al-Houthi di Ibu Kota Yaman, Sana'a, pada Rabu
(8/4), menewaskan tiga dan melukai 27 anggota Al-Houthi, kata
Kementerian Dalam Negeri Yaman.
Kedua serangan udara tersebut dilancarkan secara serentak pada sore
hari, menghancurkan dua bangunan, termasuk satu gedung di jalan menuju
bandar udara militer, yang kini dikuasai petempur kelompok Syiah Yaman
tersebut.
Serangan itu juga menghancurkan satu gedung lagi di
dekat pusat telekomunikasi dan sekitar setengah kilometer dari gedung
stasiun televisi resmi, yang juga berada di bawah kekuasaan Al-Houthi.
Kedua gedung tersebut berada di Permukiman Al-Jiraf, kubu utama
milisi Al-Houthi di Sanaa, tempat biro politik kelompok itu berada.
Warga mengatakan anggota Al-Houthi menggunakan gedung tersebut untuk
menampung petempur yang datang dari Saada, kubu dan provinsi asal
Al-Houthi di bagian utara-jauh Yaman. Anggota milisi Al-Houthi
menembakkan senjata berat anti-pesawat dari daerah itu selama kedua
serangan udara tersebut, yang berselang beberapa detik.
Pemboman itu sangat kuat sehingga mengguncang lahan dan menggetarkan
jendela, tapi tak ada kerusakan berat pada beberapa rumah di dekatnya,
yang juga dimiliki pengikut Al-Houthi.
Petempur Al-Houthi mengepung seluruh daerah tersebut, dan mengatakan
jumlah korban jiwa adalah adalah tiga anggota Al-Houthi tewas dan tujuh
lagi cedera, kata Xinhua. Kelompok Syiah itu sedang mencari teman
mereka yang mungkin selamat.
Lalu-lintas di Sanaa nyaris tak ada akibat kekurangan parah bahan
bakar. Selain itu, tak ada pasokan listrik dan air sementara pesawat
tempur pimpinan Arab Saudi melintas di udara Sanaa sepanjang hari.
Itu adalah hari ke-14 sejak pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi
melancarkan serangan udara terhadap Yaman pada 26 Maret. Anggota milisi
Al-Houthi memperkuat cengkeramannya atas beberapa provinsi di Yaman
Utara, termasuk Ibu Kota negeri tersebut, Sanaa, dan bergerak maju
dengan dukungan dari tentara mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang
bersekutu dengannya.
Petempur Al-Houthi bergerak ke berbagai provinsi di Yaman Selatan,
termasuk Aden, pangkalan utama Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi --yang
menyelamatkan diri ke sana lalu ke luar negeri.
Sementara itu, kantor berita resmi Yaman, Saba --yang berada di
bahwa kendali Al-Houthi, melaporkan pengiriman pertama bantuan Palang
Merah direncanakan tiba di Bandar Udara Sanaa dalam waktu beberapa jam.
Ditamkannya, beberapa pesawat-penumpang sipil asing juga dijadwalkan
mendarat di Bandar Udara Sanaa untuk mengangkut warga negara asing yang
terjebak.
Pesawat-barang pertama milik Palang Merah buat Yaman sejak serangan
udara pimpinan Arab Saudi dimulai tiga pekan lalu, meliputi 17 ton
pasokan medis dan berada di Ibu Kota Jordania, Amman. Pesawat tersebut
sedang menunggu izin dari pasukan koalisi untuk mendarat di Sanaa, kata
Sitara Jabeen, wanita Juru Bicara yang berpusat di Jenewa, Swiss, bagi
Komite Palang Merah Internasional.
Ia menambahkan 35 ton lagi pasokan siap dikirim.
Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa (7/4) menyatakan sedikitnya
560 orang, termasuk puluhan anak kecil, tewas dan 1.768 orang lagi
cedera, sementara lebih dari 10.000 warga menyelamatkan diri dari kota
besar utama sejak anggota Al-Houthi dan sekutu mereka bergerak maju ke
Kota Pelabuhan Aden di Yaman Selatan, pada 19 Maret dan dimulainya
serangan udara pimpinan Arab Saudi untuk mendukung Hadi pada 26 Maret.
(C003)
Berita Terkait
Turki tolak beri hak lintas udara untuk pesawat pemimpin Israel
Senin, 18 November 2024 8:50 Wib
Awas! Paparan polusi udara selama kehamilan tingkatkan risiko depresi
Minggu, 15 September 2024 11:29 Wib
Pembatasan BBM subsidi bantu kelas menengah nikmati udara bersih
Sabtu, 14 September 2024 14:00 Wib
TNI AU kenalkan sejarah Lanud Iskandar melalui bangunan Heritage Cornelius Willem
Kamis, 5 September 2024 14:35 Wib
Kualitas udara Jakarta hari ini nomor dua terburuk di dunia
Kamis, 1 Agustus 2024 8:49 Wib
Awas! Terpapar polusi udara terus-menerus bisa depresi
Senin, 1 Juli 2024 16:32 Wib
Kualitas udara Jakarta duduki posisi empat terburuk di dunia
Rabu, 12 Juni 2024 8:48 Wib
Sedikitnya 210 warga Palestina tewas akibat serangan Israel pada Sabtu
Minggu, 9 Juni 2024 15:06 Wib