PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa (14/4)
menuntut "semua pihak di Yaman, terutama Al-Houthi ... menahan diri
dari tindakan yang dapat merusak peralihan politik ... dengan tanpa
syarat mengakhiri penggunaan kekerasan".
Dalam pemungutan suara 14 berbanding 0, dengan Rusia abstein, DK
juga memberlakukan embargo senjata atas kelompok gerilyawan.
Tindakan tersebut diusulkan oleh Jordania, yang menjadi Presiden DK
untuk April, dan didukung oleh Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
PBB mengakui Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang menggantikan Ali
Abdullah Saleh setelah protes massal pada 2011. Ali Abdullah Saleh
belakangan bersekutu dengan Al-Houthi.
Yaman menderita karena kerusuhan politik dan bentrokan antara
petempur Al-Houthi dan pasukan yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu
Mansour Hadi.
Hadi telah mengungsi dari Yaman. Arab Saudi
mendukung Hadi melawan kelompok Al-Houthi. Sementara itu, Iran mendukung
Al-Houthi dan "memicu bentrokan besar di Timur Tengah".
Resolusi 2216 --yang dikeluarkan pada Selasa, mengutip hukum
internasional dan berisi ancaman aksi militer bagi pihak yang tidak
patuh-- "menuntut semua pihak di Yaman, terutama anggota Al-Houthi,
sepenuhnya melaksanakan Resolusi 2201 (dan) menahan diri dari tindakan
sepihak lebih lanjut yang bisa merusak peralihan politik di Yaman".
Resolusi
itu juga menuntut anggota Al-Houthi "agar secepatnya dan secara tanpa
syarat" mengakhiri penggunaan kekerasan, menarik pasukan mereka dari
semua daerah yang telah mereka kuasai, termasuk Ibu Kota Nasional,
Sanaa.
Resolusi itu juga mendesak kelompok Al-Houthi melepaskan
semua senjata lain yang direbut dari lembaga keamanan dan militer,
termasuk sistem rudal dan "menghentikan semua tindakan yang secara
eksklusif berada di dalam wewenang Pemerintah Yaman yang sah".
Resolusi tersebut menyeru negara anggota PBB agar mencegah
pengiriman senjata untuk memasok anggota Al-Houthi dengan mencegah
"pasokan langsung atau tidak langsung, penjualan atau pengiriman ke,
atau bagi keuntungan Ali Abdullah Saleh, Abdullah Yahya Al-Hakim, Abdl
Al-Khaliq Al-Huthi dan pendukung mereka". Resolusi itu merujuk kepada
presiden terguling dan dua komandan gerilyawan.
"Resolusi tersebut sangat penting untuk memulihkan kestabilan di
Yaman dan mendorong penyelesaian politik," kata Wakil Tetap Tiongkok
untuk PBB Liu Jieyi seelah pemungutan suara. "Tak ada penyelesaian
militer, dan perundingan politik adalah satu-satunya jalan ke luar."
"Permusuhan di Yaman, kalau dibiarkan berlanjut, bukan hanya akan
menjerumuskan rakyat di Yaman ke dalam bencana yang besar tapi juga
merembes hingga mempengaruhi seluruh wilayah itu," kata Liu. "Tiongkok
sangat khawatir dengan perkembangan baru-baru ini di Yaman," demikian
dikutip dari kantor berita Xinhua.
(Uu.C003)
Berita Terkait
PBB sebut Pendudukan Israel di Golan langgar perjanjian 1974
Rabu, 11 Desember 2024 10:15 Wib
Pegawai di Kapuas antre bayar PBB-P2 supaya TPP dan gaji dibayar
Rabu, 4 Desember 2024 6:56 Wib
Pemkab Kapuas tunda TPP dan gaji pegawai yang belum bayar PBB-P2
Selasa, 3 Desember 2024 11:25 Wib
Toko roti di Gaza tengah tutup akibat kekurangan pasokan
Sabtu, 30 November 2024 20:28 Wib
Indonesia sesalkan DK PBB gagal sahkan resolusi gencatan senjata di Gaza
Jumat, 22 November 2024 7:37 Wib
AS kembali veto rancangan resolusi DK PBB untuk gencatan senjata Gaza
Kamis, 21 November 2024 7:39 Wib
Serangan Israel di Gaza pelanggaran sistematis hukum humaniter
Kamis, 14 November 2024 7:03 Wib
PBB sebut tindakan di Gaza kejahatan internasional terberat
Rabu, 13 November 2024 8:50 Wib