Kepala Dinas Ciptakarya, Tata Ruang dan Perumahan Rojikinor di Palangka Raya, Jumat, mengatakan penarikan puluhan angkutan sampah itu dilakukan pihaknya guna memastikan fasilitas milik pemerintah tidak disalahgunakan.
"Saya mendapat laporan baik melalui telpon dan pesan singkat yang mengatakan adanya penyalahgunaan infrastruktur yang tidak sesuai peruntukannya. Bahkan beberapa waktu lalu para awak media sempat mengabadikan tossa itu digunakan untuk berbelanja," kata Rojikin.
Bahkan, lanjutnya, ada ketua RT yang tidak menjabat lagi tetapi tidak mau menyerahkan tossa itu kepada ketua RT yang baru karena beranggapan fasilitas pemerintah itu menjadi milik pribadinya.
Untuk itu, pemerintah "Kota Cantik" Palangka Raya akan segera melakukan evaluasi dan kajian terhadap pemanfaatan tossa pengangkut sampah yang saat ini pengelolaannya diserahkan pada warga itu.
"Kita akan evaluasi dan kemungkinan terbesar pemerintah kota akan menarik sekitar 70 tossa itu dan kemudian akan menyerahkannya kepada pihak ketiga," katanya.
Hal tersebut guna memaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas pemerintah dalam menunjang pengelolaan kebersihan.
"Nanti pihak ketiga yang akan mengelola dan menggaji petugas operasional tossa dalam mengangkut sampah. Selain lebih menghemat anggaran, pertanggungjawabannya juga lebih mudah karena tidak banyak orang yang terlibat," katanya.
Ia pun merasa kecewa karena masih ada oknum masyarakat yang diberi fasilitas justru menyalahgunakan kepercayaan pemerintah. Padahal tossa itu diserahkan dalam rangka membantu warga dalam menangani kebersihan.