Hari Ini Merkurius Melintas Di Depan Matahari
Cape Canaveral, Florida (Antara Kalteng) - Para pengamat bintang akan mendapat kesempatan langka untuk menyaksikan Merkurius terbang melintas di depan matahari pada Senin, pemandangan yang terbentang sekali setiap sepuluh tahun atau lebih, saat Bumi dan planet tetangganya yang lebih kecil berada dalam keselarasan sempurna.
Titik-titik terbaik untuk mengamati kejadian astronomis yang disebut para astronom sebagai transit itu meliputi bagian timur Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa Barat dan Afrika, dengan asumsi awan tidak menutupi matahari.
Di wilayah-wilayah itu, seluruh transit akan terjadi pada siang hari menurut majalah Sky and Telescope.
Namun Merkurius terlalu kecil untuk terlihat tanpa teropong atau teleskop berdaya tinggi, dan melihat langsung ke matahari, bahkan dengan kaca mata, bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
Untungnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan organisasi-organisasi astronomi menyediakan kursi sisi cincin virtual untuk pertunjukan itu lewat gambar-gambar transit yang seluruhnya ditayangkan langsung dan juga tanggapan para ahli mengenai peristiwa itu.
Planet kecil, sedikit lebih besar dari bulan Bumi, akan mulai terlihat seperti titik hitam kecil di pinggir matahari pukul 07.12 pagi (1112 GMT).
Dengan kecepatan perjalanan 30 mil (48 kilometer) per detik, Merkurius akan membutuhkan waktu 7,5 jam untuk melintasi wajah matahari, yang diameternya sekitar 864.300 mil (1,39 juta kilometer), atau sekitar 109 kali lebih besar dari Bumi.
"Tidak seperti bintik matahari, yang bentuknya tidak beraturan dan berbatas kelabu, siluet Merkurius akan hitam dan bulat akurat," kata Sky and Telescope dalam siaran pers.
Kejadian itu akan bisa disaksikan di bagian barat Amerika Serikat setelah fajar, saat transit sudah berjalan, dan akan berakhir saat matahari terbenam di beberapa bagian Eropa, Afrika, dan sebagian besar Asia.
NASA Television, yang bisa diakses lewat Internet, akan menyiarkan langsung video dan gambar-gambar dari Solar Dynamics Observatory dan teleskop-teleskop lainnya.
Pertunjukan itu meliputi diskusi dengan ilmuwan NASA, yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan via Twitter dengan tagar #AskNASA.
Selain itu SkyandTelescope.com berencana menayangkan siaran langsung kejadian itu dan Slooh.com, yang menawarkan pengamatan teleskop langsung via Internet, akan menayangkan peristiwa itu serta gambar-gambar Merkurius yang diambil observatorium-observatorium di seluruh dunia.
Teleskop virtual Eropa, jaringan teleskop robotik lainnya, akan menayangkan langsung transit di www.virtualtelescope.eu
Para ilmuwan akan memanfaatkan transit Merkurius untuk berbagai proyek ilmiah, termasuk menyempurnakan teknik untuk mengamati planet-planet di luar tata surya.
"Ketika satu planet melintas di depan matahari, itu menyebabkan sinar matahari meredup. Para ilmuwan bisa mengukur penurunan kecerahan dari bintang-bintang lain untuk menemukan planet-planet yang mengorbitinya," kata NASA.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, transit terakhir Merkurius tahun 2006 dan planet akan melintas antara matahari dan Bumi lagi tahun 2019. Setelah itu, kesempatan selanjutnya untuk menyaksikan peristiwa itu tidak akan datang sampai 2032.
Titik-titik terbaik untuk mengamati kejadian astronomis yang disebut para astronom sebagai transit itu meliputi bagian timur Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa Barat dan Afrika, dengan asumsi awan tidak menutupi matahari.
Di wilayah-wilayah itu, seluruh transit akan terjadi pada siang hari menurut majalah Sky and Telescope.
Namun Merkurius terlalu kecil untuk terlihat tanpa teropong atau teleskop berdaya tinggi, dan melihat langsung ke matahari, bahkan dengan kaca mata, bisa menyebabkan kerusakan mata permanen.
Untungnya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan organisasi-organisasi astronomi menyediakan kursi sisi cincin virtual untuk pertunjukan itu lewat gambar-gambar transit yang seluruhnya ditayangkan langsung dan juga tanggapan para ahli mengenai peristiwa itu.
Planet kecil, sedikit lebih besar dari bulan Bumi, akan mulai terlihat seperti titik hitam kecil di pinggir matahari pukul 07.12 pagi (1112 GMT).
Dengan kecepatan perjalanan 30 mil (48 kilometer) per detik, Merkurius akan membutuhkan waktu 7,5 jam untuk melintasi wajah matahari, yang diameternya sekitar 864.300 mil (1,39 juta kilometer), atau sekitar 109 kali lebih besar dari Bumi.
"Tidak seperti bintik matahari, yang bentuknya tidak beraturan dan berbatas kelabu, siluet Merkurius akan hitam dan bulat akurat," kata Sky and Telescope dalam siaran pers.
Kejadian itu akan bisa disaksikan di bagian barat Amerika Serikat setelah fajar, saat transit sudah berjalan, dan akan berakhir saat matahari terbenam di beberapa bagian Eropa, Afrika, dan sebagian besar Asia.
NASA Television, yang bisa diakses lewat Internet, akan menyiarkan langsung video dan gambar-gambar dari Solar Dynamics Observatory dan teleskop-teleskop lainnya.
Pertunjukan itu meliputi diskusi dengan ilmuwan NASA, yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan via Twitter dengan tagar #AskNASA.
Selain itu SkyandTelescope.com berencana menayangkan siaran langsung kejadian itu dan Slooh.com, yang menawarkan pengamatan teleskop langsung via Internet, akan menayangkan peristiwa itu serta gambar-gambar Merkurius yang diambil observatorium-observatorium di seluruh dunia.
Teleskop virtual Eropa, jaringan teleskop robotik lainnya, akan menayangkan langsung transit di www.virtualtelescope.eu
Para ilmuwan akan memanfaatkan transit Merkurius untuk berbagai proyek ilmiah, termasuk menyempurnakan teknik untuk mengamati planet-planet di luar tata surya.
"Ketika satu planet melintas di depan matahari, itu menyebabkan sinar matahari meredup. Para ilmuwan bisa mengukur penurunan kecerahan dari bintang-bintang lain untuk menemukan planet-planet yang mengorbitinya," kata NASA.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, transit terakhir Merkurius tahun 2006 dan planet akan melintas antara matahari dan Bumi lagi tahun 2019. Setelah itu, kesempatan selanjutnya untuk menyaksikan peristiwa itu tidak akan datang sampai 2032.