"Karena alasan kuaca buruk dan demi keselamatan pilot, maka enam pesawat berjenis super tucano itu diputuskan batal terbang sehingga tak bisa menampilkan atraksi dalam acara Airshow Palangka Raya 2016 ini," kata Lettu Andro R Pradipta selaku salah satu pihak penyelenggara acara di kawasan bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.
Dari pantauan, sebelumnya sekira pukul 10.50 WIB keemam pesawat super tucano tersebut telah siap-siap di landasan pacu untuk lepas landas.
Namun karena langit terlihat gelap dan sebagian jalur penerbangan diketahui diguyur hujan maka sekira pukul 11.02 WIB, satu pesawat terlihat kembali ke barisan tempat parkir semula yang disusul lima pesawat lainnya.
Sementara itu, sesaat sebelumnya ke emam pesawat tempur lainnya yang terbagi menjadi tim Golden Flight dan Eagle Flight telah lepas landas dan terlihat tak terpengaruh dengan keadaan cuaca.
Namun, antusias warga yang menyaksikan acara tersebut tak surut, bahkan diantara mereka ada yang sengaja membawa payung dan jas hujan untuk antisipasi cuaca.
"Kami datang sejak pukul 07.00 WIB, jadi sayang jika sampai dilewatkan. Jika pun pulang, kami juga tak bisa karena jalan menuju bandara juga macet total. Kita tak bisa kemana-mana sampai acara ini selesai," kata salah seorang pengunung bernama Ida.
Meski sempat kecewa karena keadaan cuaca menganggu jalannya pertunjukan namun dia mengaku tetap senang karena bisa melihat dan berfoto dekat pesawat milik TNI AU tersebut.
Sebelumnya, Komandan Lanud Iskandar Pangkalan Bun Letnan Kolonel Ucok Enriko Hutajulu mengatakan bahwa airshow yang dipadu dengan atraksi jet tempur dan terjun payung ini dilaksanakan dalam rangka memeriahkan HUT ke-70 TNI-AU.
"Latihan dimulai pada 28 Mei. Sedangkan prajurit yang dilibatkan sekitar 270 orang. Kegiatan airshow atau pameran kedirgantaraan yang bertajuk Palangka Raya Airshow 2016 ini selain digelar pada 31 Mei, juga kembali di gelar pada 2 Juni nanti," katanya.