Palangka Raya (Antara Kalteng) - Tim reses daerah pemilihan I DPRD Kalimantan Tengah menemukan banyak pekebun karet di Desa Tumbang Bunut dan Tumbang Jutuh Kabupaten Gunung Mas beralih menjadi penambang emas ilegal.
Beralihnya para pekebun karet tersebut akibat rendahnya harga jual getah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, kata perwakilan Tim reses Dapil I DPRD Kalteng Ergan Tunjung di Palangka Raya, Jumat.
"Permasalahan ini harus mendapat perhatian serius Pemerintah Pusat maupun Provinsi Kalteng. Jangan sampai masyarakat terus menerus melakukan kegiatan ilegal demi memenuhi kebutuhan hidupnya," tambahnya.
Legislator Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini juga khawatir para pekebun karet di dua desa tersebut ditangkap polisi. Sebab, informasinya aparat kepolisian akan merazia dan menindaktegas penambang ilegal.
Dia mengatakan, apabila harga karet tidak semurah sekarang ini, tindakan menambang emas secara ilegal tidak akan mungkin dilakukan masyarakat. Sementara, jika hal itu tidak dilakukan dan tetap menyadap karet maka akan mengalami kesusahan.
"Kalau memang sekarang ini pemerintah belum bisa meningkatkan harga getah karet, ya setidaknya dibuat program yang membantu perekonomian masyarakat. Jangan dibiarkan seperti sekarang ini," kata Ergan.
Mantan Anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2009-2014 ini pun menyarankan pemerintah provinsi atau kabupaten Gunung Mas memberikan bantuan bibit ternak dengan menyesuaikan kondisi di desa masing-masing.
"Hasil reses kami, baru-baru ini, masyarakat minta agar diberikan bantuan bibit babi atau lainnya. Jika memang itu yang diminta masyarakat, saya rasa tidak ada salahnya Pemerintah memfasilitasi," demikian Ergan.
Pekebun Karet Beralih Jadi Penambang Emas Ilegal
Permasalahan ini harus mendapat perhatian serius Pemerintah Pusat maupun Provinsi Kalteng. Jangan sampai masyarakat terus menerus melakukan kegiatan ilegal demi memenuhi kebutuhan hidupnya,"