BKKBN Kalteng Terus Berupaya Kuatkan Pembinaan Kesetaraan KB Pria

id Kalimantan Tengah, Endang Moerniati, Palangka Raya, BKKBN Kalteng, Kuatkan Pembinaan Kesetaraan KB Pria, KB Pria

BKKBN Kalteng Terus Berupaya Kuatkan Pembinaan Kesetaraan KB Pria

Kepala BKKBN Perwakilan Kalteng Endang Moerniati (kiri). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya menguatkan pembinaan kesetaraan program Keluarga Berencana pada Pria.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Endang Moerniati di Palangka Raya, Kamis mengatakan, salah satu upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk "focus group discussion" (FGD) penguatan pembinaan kesetaraan KB Pria yang dirangkai dengan pelantikan Fapsedu Provinsi Kalteng.

"Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KB pria diantaranya penggunaan kondom dan fasektomi," katanya.

Selain itu juga dalam rangka mengoptimalkan kerjasama dengan mitra kerja serta meningkatkan peran kelompok penyuluh masyarakat serta motivator KB pria dalam melakukan penjangkauan.

Acara itu sendiri dihadiri perwakilan badan KB dari kabupaten dan kota di Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila". Selan itu juga turut hadir pengurus Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) Kalteng periode 2016-2020.

Kepala Fapsedu Pusat, mengatakan jika Majelis Ulama Indonesia telah menyatakan jika metode kontrasepsi termasuk fasektomi diperbolehkan.

"Keadaan itu didasarkan pada niat yakni kontrasepsi ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat baik ekonomi, kesehatan, kesiapan mental serta peningkatan kualitas hidup," katanya.

Selain itu Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat ini menambahkan jika tak dilarangnya kontrasepsi termasuk fasektomi ialah karena tidak menghentikan garis keturunan secara permanen.

Dia berhadap masyarakat secara sadar dan sukarela dapat perperan aktif dalam merencanakan kehidupan keluarga secara matang agar kualitas hidup semakin meningkat.

"Dalam keluarga suami dan istri adalah mitra sehingga harus selalu bekerjasama dalam menjalani kehidupan. Termasuk juga dalam pelaksanaan kontrasepsi. Jika istri berhalangan maka dianjurkan suami bisa melaksanakannya baik menggunakan kondom maupun fasektomi," katanya.