Lambatnya Pembangunan Irigasi di Gunung Mas Akibat Faktor Alam

id pembangunan Irigasi, DPU Gunung Mas, Gumas, Kuala Kurun, faktor alam, Kabid Sumber Daya Air DPU Kabupaten Gumas Simpei Menteng

Lambatnya Pembangunan Irigasi di Gunung Mas Akibat Faktor Alam

Kabid Sumber Daya Air DPU Kabupaten Gumas, Simpei Menteng (Istimewa)

Kuala Kurun (Antara Kalteng) - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah terus menyelesaikan pengerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di tiga lokasi, yakni Daerah Irigasi Sekata Juri, Kecamatan Kurun, Sekata Tewah, Kecamatan Tewah dan Sekata Gohong Rawai, Rungan.

"Berdasarkan laporan per 31 September 2017, progres rehabilitasi di tiga jaringan irigasi tersebut sudah mencapai 95 persen," ungkap Kepala DPU Gumas Champili melalui Kabid Sumber Daya Air DPU Kabupaten Gumas, Simpei Menteng di Kuala Kurun, Kamis.

Ia mengatakan, sejauh ini pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi Gohong Rawai dan Sekata Tewah sudah 100 persen. Untuk Sekata Juri masih belum 100 persen.
 
Untuk saat ini dari pihak kontraktor pelaksana pun masih terus menyelesaikan pengerjaannya.

"Meski belum 100 persen, semua tetap berjalan dengan lancar. Kami optimistis pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi Sekata Juri selesai sebelum batas waktu yang ditentukan," katanya.

Terlambatnya pelaksanaan rehabilitasi di Sekata Juri, lanjut dia, disebabkan faktor alam. Apabila Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan meluap, akan berdampak pada pengerjaannya. Bahkan beberapa kali alat berat milik kontraktor pelaksana yang terendam banjir.

"Sebenarnya, batas akhir pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi Sekata Juri berakhir pada September. Namun, karena lokasi pengerjaan yang terus menerus terendam banjir, kita perpanjang selama 45 hari ke depan, yang nantinya akan disesuaikan dengan keadaan di lapangan," jelasnya.

Ia menambahkan, rehabilitasi tiga jaringan irigasi yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) tersebut menelan dana masing-masing sebesar Rp 900 juta untuk jaringan irigasi Sekata Tewah dan dan Gohong Rawai. Sedangkan Sekata Juri Rp 800 juta.

"Semua program rehabilitasi jaringan irigasi di tiga lokasi tersebut saat ini berjalan lancar, baik itu dari segi adminitrasi dan pelaksanaannya di lapangan," demikian Simpei Menteng.