Honorer FE UPR gantung diri, sebelumnya keluhkan ini

id Gantung diri, Fakultas Ekonomi UPR, Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar

Honorer FE UPR gantung diri, sebelumnya keluhkan ini

Petugas rumah sakit dr RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dan anggota Polres setempat membawa jenazah korban gantung diri yang terjadi di Jalan Manjuhan, Rabu (21/2/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Diduga sering sakit kepala, seorang honorer yang bekerja di Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah bernama Rendi (25) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali tambang plastik di dalam kamar tidurnya.   

"Kejadian gantung diri ini terjadi Rabu (21/2/18) di Jalan Manjuhan induk, Komplek Perumahan Aditia II sekitar pukul 10.00 WIB. Yang pertama kali menemukan jasad korban dengan posisi tergantung di dalam kamar tidurnya, adalah istrinya sendiri," kata Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar, Rabu.

Timbul menegaskan, tragedi gantung diri tersebut akan dilakukan penyelidikan oleh Polres setempat. Guna mengetahui secara persis apa penyebab meninggalnya tenaga admin honorer FE UPR tersebut, sampai berani menghabisi nyawanya sendiri dengan cara seperti itu.

Bahkan sekarang ini pihak kepolisian setempat terus meminta keterangan beberapa orang saksi mata, yang mengetahui kejadian ini. Kendati petugas sudah mendapatkan informasi awal dari istrinya yang tinggal serumah dengan satu orang anaknya yang masih balita.

"Kata istrinya, usai mengeluh, suaminya tersebut masuk ke dalam kamar tidur dan mengunci pintu kamar. Tidak lama setelah dipanggil beberapa kali tidak menjawab. Istrinya mendobrak pintu tersebut dan menemukan suaminya sudah dalam kondisi tergantung," ucapnya.

Dibantu warga setempat, isteri mengevakuasi korban dan langsung dilarikan ke UGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Pasalnya saat itu nafas korban sempat ada hingga diberikan pertolongan.

"Sayangnya saat di tiba di UGD korban sudah meninggal dunia, sehingga langsung dibawa ke ruang jenazah oleh petugas rumah sakit setempat," beber perwira berpangkat melati dua itu.

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Rein Krisman Siregar menggendong anak kandung korban yang gantung diri di Jalan Manjuhan, Rabu (21/2/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Istri korban bernama Pina (24) bercerita suaminya mengaku sering sakit kepala akibat pernah terjadi benturan keras ketika mengalami kecelakaan. Sebelumnya juga dia juga ada mengeluh masalah gaji selama menjadi honorer yang dianggapnya tidak cukup untuk membiayai anak dan istrinya.   

"Dia (korban) sempat mengeluhkan kalau begini terus gajinya tidak mampu membiayai anak dan istri sembari memukul bagian kepalanya yang terasa sakit," kata Pina sambil terisak-isak saat menjelaskan kepada pihak Kepolisian setempat.