Jakarta (Antaranews Kalteng) - Ada kabar baik bagi penyuka keju. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, lemak jenuh dalam produk seperti susu dan keju tidak akan membuat Anda lebih rentan untuk menderita masalah jantung di masa mendatang.
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti melibatkan 2907 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas dan meneliti mereka selana 22 tahun. Pada awal studi, tidak ada partisipan yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.
Para peneliti mempelajari konsentrasi asam lemak dalam plasma orang-orang ini. Kemudian, mereka mempelajarinya lagi setelah enam tahun dan 13 tahun berikutnya.
Hampir 2.428 orang tercatat meninggal pada akhir penelitian. Dari jumlah ini, ada 833 orang yang meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Peneliti menyimpulkan, mereka yang tingkat asam lemaknya tercatat lebih tinggi, lebih rendah resikonya mengalami kematian akibat stroke.
"Temuan kami tidak hanya mendukung, tetapi juga secara signifikan memperkuat, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa lemak susu, bertentangan dengan kepercayaan populer, tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian pada orang dewasa yang lebih tua," kata Marcia Otto, penulis utama studi.
Dia menambahkan, selain tidak berkontribusi pada kematian, temuan studi juga menunjukkan bahwa satu asam lemak dalam susu dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, terutama dari stroke. Demikian seperti dilansir Independent dan Indian Express.
Berita Terkait
Obat penurun berat badan bisa kurangi risiko serangan jantung
Rabu, 13 November 2024 11:29 Wib
RSUD Tamiang Layang segera buka Poli Jantung dan Poli Saraf
Sabtu, 26 Oktober 2024 7:19 Wib
Berdiri lama berkaitan dengan risiko penyakit jantung
Jumat, 18 Oktober 2024 11:07 Wib
Warga Barito Utara ini terkesan pertama kali akses layanan JKN
Selasa, 8 Oktober 2024 16:07 Wib
Kenali rehabilitasi kardiovaskular pada penyakit jantung
Selasa, 1 Oktober 2024 17:20 Wib
Apa itu bedah jantung minimal invasif?
Selasa, 3 September 2024 17:53 Wib
Tanda-tanda tersembunyi pada seseorang yang mengalami sindrom metabolik
Selasa, 3 September 2024 14:54 Wib
Awas! Penyintas demam berdarah miliki risiko komplikasi jantung lebih tinggi
Rabu, 28 Agustus 2024 9:38 Wib