RSUD Murjani Sampit optimalkan pelayanan kesehatan jiwa

id RSUD Murjani Sampit optimalkan pelayanan kesehatan jiwa,Gangguan jiwa,Yudha Herlambang,Kotim,Rumah sakit

RSUD Murjani Sampit optimalkan pelayanan kesehatan jiwa

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit, dr Yudha Herlambang saat memantau layanan rawat inap kesehatan jiwa, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, mengoptimalkan pelayanan kesehatan jiwa melalui fasilitas rawat inap jiwa untuk membantu warga yang mengalami gangguan jiwa.

"Kami memiliki dua dokter spesialis jiwa. Kapasitas pelayanan rawat inap kesehatan jiwa juga cukup besar. Kami berharap pasien gangguan jiwa bisa kita bantu agar mereka sembuh," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit, dr Yudha Herlambang di Sampit, Minggu.

Pelayanan rawat inap kesehatan jiwa RSUD dr Murjani Sampit berkapasitas 16 tempat tidur. Sejak dioperasikan pada April 2017 lalu, pelayanan rawat inap kesehatan jiwa sudah banyak mengobati penderita gangguan jiwa hingga berangsur pulih.

Pasien yang dilayani tidak hanya dari Kotawaringin Timur, tetapi juga dari kabupaten lain seperti Seruyan dan Katingan. Biasanya pengobatan dievaluasi setelah masa perawatan dua pekan untuk mengetahui perkembangan pasien.

Saat ini RSUD dr Murjani Sampit menjadi satu-satunya rumah sakit umum di Kalimantan Tengah yang memiliki layanan rawat inap kesehatan jiwa. Sebelumnya, penderita gangguan jiwa harus dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Palangka Raya atau ke Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Layanan rawat inap jiwa itu juga untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan bebas pasung pada tahun 2019. Untuk itulah masyarakat diharapkan tidak disampai memasung penderita gangguan jiwa karena jauh lebih baik jika ditangani secara medis.

Layanan kesehatan jiwa tersebut juga melayani rehabilitasi pecandu narkoba karena petugas medis setempat sudah berkompeten memberikan pelayanan tersebut. Pelayanan diberikan sesuai dengan tingkat gangguan jiwa yang diderita pasien.

Disinggung kemungkinan adanya politikus menderita gangguan jiwa akibat gagal menjadi anggota legislatif usai pemilu tahun 2019 nanti, Yudha hanya tersenyum. Pihaknya siap melayani siapapun yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa.

"Caleg (calon anggota legislatif) maupun warga lainnya yang membutuhkan pelayanan, akan kami layani. Kapasitasnya lumayan jadi bisa menampung banyak pasien," demikian Yudha.