Daerah endemis demam berdarah tingkatkan kewaspadaan

id Daerah endemis demam berdarah tingkatkan kewaspadaan,DBD,Aedes aegypti,Kotawaringin timur,Kotim,Sampit

Daerah endemis demam berdarah tingkatkan kewaspadaan

Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Masyarakat di daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, diminta meningkatkan kewaspadaan karena nyamuk penular penyakit ini mudah berkembang biak saat musim hujan seperti sekarang.

"Kecamatan Baamang ini salah satu daerah endemis DBD. Baamang termasuk daerah merah, yaitu setiap tahun ada kasus DBD," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Senin.

Saat menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan di Kelurahan Baamang Tengah, Supriadi mengajak seluruh masyarakat, khususnya ketua Rukun Tetangga untuk mengajak warganya membersihkan lingkungan. Perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti penular DBD hanya bisa dicegah dengan menjalankan pola hidup sehat, yaitu membersihkan lingkungan untuk memberantas sarang nyamuk.

Supriadi mengakui, DBD memang kembali muncul di Kecamatan Baamang, bahkan ada penderitanya yang meninggal dunia. Untuk itulah pihaknya di Puskesmas Baamang I bahu-membahu dengan Puskesmas Baamang II untuk mengajak masyarakat membersihkan lingkungan.

Penyakit DBD sangat erat kaitannya dengan kebersihan lingkungan. Sampah yang dapat menampung air seperti kaleng bekas, bisa menjadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak dan menjadi sumber penularan DBD.

Cara efektif yang harus dilakukan adalah memberantas sarang nyamuk, yakni dengan membersihkan dan menguras tempat penampungan air serta menaburi abate, serta mengubur sampah-sampah yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Fogging atau pengasapan tidak sepenuhnya efektif karena hanya mampu membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya masih hidup. Tidak ada cara lain untuk memberantas sarang nyamuk selain rutin membersihkan lingkungan.

Masyarakat diminta tidak menganggap remeh karena penyakit ini sangat rentan menyebabkan kematian. Masyarakat diminta bersama-sama membersihkan lingkungan sehingga sarang nyamuk bisa diberantas dan penularan DBD bisa dicegah.

"Kebersihan lingkungan tempat tinggal, lingkungan sekolah juga harus dibersihkan karena bisa saja anak terkena gigitan nyamuk DBD saat berada di sekolah. Makanya kami juga mengimbau para guru untuk memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah mereka agar anak-anak terlindungi dari ancaman DBD," tambah Supriadi.

Lurah Baamang Tengah Zikrillah menanggapi positif imbauan tersebut. Dia meminta ketua Rukun Tetangga mengajak warganya untuk membersihkan lingkungan agar nyamuk penular DBD bisa diberantas.

"Kita aktifkan dan galakkan lagi gotong-royong membersihkan lingkungan. Mudah-mudahan peningkatan DBD bisa kita cegah," harap Zikrillah.

Zikrillah mengimbau kesadaran masyarakat untuk membersihkan lingkungan rumah masing-masing. Jika seluruh warga membersihkan lingkungan, maka penyakit DBD bisa dicegah.