Mark Zuckerberg akan terus proaktif dalam membenahi Facebook

id Mark Zuckerberg,Mark Zuckerberg akan terus proaktif dalam membenahi Facebook

Mark Zuckerberg akan terus proaktif dalam membenahi Facebook

Mark Zuckerberg. (.ft.com)

Jakarta (Antaranews Kalteng) - Mark Zuckerberg sejak setahun belakangan sibuk mengatasi berbagai masalah krusial di Facebook yang datang beruntun, mulai dari platform dimanfaatkan untuk mengintervensi pemilihan umum hingga kasus kebocoran data.

Melalui catatan akhir tahun yang dia bagikan melalui akun pribadi di Facebook, Zuckerberg berkata mereka sudah memiliki rencana jangka panjang untuk memperbaiki sistem mereka.

"Mengatasi masalah-masalah itu butuh waktu lebih dari setahun. Tapi, di setiap bidang yang saya sebutkan, kami sekarang sudah membuat rencana untuk beberapa tahun untuk memeriksa sistem kami dan kami akan eksekusi peta jalan itu," kata Zuckerberg, dikutip Senin.

Zuck mengakui mereka tidak begitu fokus di masalah-masalah tersebut tahun sebelumnya.

"Tapi, sekarang kami jauh lebih proaktif," kata dia.

Beberapa isu dirasa sulit, bahkan tidak bisa sepenuhnya diatasi, misalnya soal campur tangan di pemilu dan ujaran kasar.

"Tapi, kami sudah membuat beberapa sistem yang paling maju di dunia untuk mengindetifikasi dan mengatasi hal ini. Kami akan terus memperbaikinya," kata Zuckerberg.

Zuckerberg dalam catatan akhir tahun tersebut juga menjelaskan apa saja yang sudah mereka lakukan untuk mengatasi berbagai hal, termasuk untuk skandal data yang melibatkan Cambridge Analaytica.

"Saya belajar banya dengan fokus ke hal-hal tersebut dan kami masih punya banyak pekerjaan lagi. Saya bangga dengan progres kami selama 2018 dan bersyukur untuk semua orang yang membantu kami," kata dia.

Facebook sepanjang 2018 dihajar habis-habisan oleh berbagai macam peristiwa, yang terbesar soal skandal kebocoran puluhan juta pengguna mereka, yang menyebabkan Zuckerberg disidang oleh legislator di Amerika Serikat. Akibat skandal tersebut, Zuckerberg juga harus disidang di parlemen di Eropa.

Beberapa bulan lalu, Facebook diretas dan berdampak pada puluhan juta pengguna mereka.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas