Maraknya pencurian kabel listrik sebabkan PLN rugi hingga Rp200 juta

id kabel listrik,pencurian,pln palu,pln rugi

Maraknya pencurian kabel listrik sebabkan PLN rugi hingga Rp200 juta

Ilustrasi - Penyelesaian Pemasangan Kabel Listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Kota Palangka Raya terus berupaya menyelesaikan pemasangan kabel listrik setelah sebelumnya tujuh tower milik PLN roboh diterpa hujan lebat disertai angin kencang di Jalan Gurame, Palangka Raya, Kalteng, Senin (16/11). Salah satu petugas teknisi PLN saat memotong kabel listrik untuk menggantikan kabel yang terputus di beberapa tower yang ada. FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT

Palu  (Antaranews Kalteng) - Managemen PLN Area Palu, Sulawesi Tengah, mengaku pencurian kabel listrik di ibu kota provinsi itu dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ini cukup marak.

"Pasca bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, banyak kabel listrik milik PT PLN setempat hilang digasak oknum-oknum warga yang tidak bertanggungjawab," kata Manager PLN Area Palu, Abbas Saleh kepada Antara, di Palu, Sulawesi Tengah, Senin.

Ia mengatakan akibat dari banyaknya kabel listrik yang dicuri, PLN mengalami kerugian sekitar Rp200 juta.

Kerugian tersebut terhitung sejak empat bulan pasca bencana alam di Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.

Baca juga: Seorang pekerja tewas tergantung di kabel tower Sutet Pulang Pisau

Ia menjelaskan pencurian kabel listrik hanya terjadi di wilayah Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Menurut dia, fenomena ini perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk kepolisian karena bisa berdampak terhadap kontinuitas pasokan listrik.

Kalau kabelnya dicuri, otomatis bisa saja tiba-tiba terjadi pemadaman, meski tidak ada gangguan pada mesin pembangkit listrik.

Dia menambahkan sasaran para pencuri kabel listrik adalah gardu yang ada pada travo induk.

Semua kasus yang terjadi selama ini titik sasarannya ada kabel di gardu/travo induk yang tersebar di sejumlah wilayah permukiman masyarakat di Kota Palu.

Sebelumnya, kata dia, PLN dalam mengantisipasi sudah memasang gembok di setiap gardu/travo yang rawan, tetapi tetap mereka bisa jebol. "Ya saya juga heran gemboknya bisa dirusak. Mereka gunakan alat yang canggih," ujarnya meyayangkan.

PLN juga melibatkan masyarakat sekitarnya untuk sesekali melakukan razia, terutama pada malam hari. Selain telah melaporkan pencurian tersebut kepada pihak berwajib. "Kita berharap bisa menangkap para pelakunya," ujar Abbas.

Lebih jauh ia mengatakan semua wilayah di Sulawesi Tengah yang mengalami dampak bencana alam sehingga aliran listrik terputus, kini sudah seluruhnya kembali menikmati penerangan listrik PLN.

Ia menegaskan tidak ada lagi wilayah terdampak gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang tidak menikmati penerangan listrik pada malam hari.

PLN bersama-sama dengan para relawan peduli bencana alam telah berhasil memperbaiki semua tiang dan jaringan listrik yang porak-poranda akibat bencana alam tersebut.