Tak ingin mubazir, DPRD Kalteng soroti pembangunan GOR indoor

id dprd kalteng,dprd kalimantan tengah,gor indoor kalteng,sekretaris komisi d dprd kalteng,jimin

Tak ingin mubazir, DPRD Kalteng soroti pembangunan GOR indoor

GOR Indoor yang dibangun Pemprov Kalteng. (ist)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sekretaris Komisi D DPRD Kalimantan Tengah Jimin membenarkan, pihaknya terus menyoroti kondisi serta keberlanjutan pembangunan gedung olahraga indoor yang berada di jalan Tjilik Riwut km5 Kota Palangka Raya.

Pembangunan GOR indoor tersebut telah menghabiskan anggaran yang cukup besar, namun sampai sekarang belum dapat dipergunakan secara optimal, kata Jimin saat rapat dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng.

"Kami ingin ada kepastian seperti apa pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, dan keberlanjutan bangunan GOR indor itu. Jangan sampai anggaran cukup besar menjadi mubazir," beber dia.

Menurut anggota DPRD Kalteng itu kondisi bangunan GOR itu sudah sangat baik secara fisik. Hanya, yang menjadi pertanyaan apakah memang sudah bisa digunakan dan dimanfaatkan bangunan tersebut.

Dia mengatakan langkah Pemprov Kalteng sudah tepat membangun taman di sekitar GOR tersebut, sehingga memberikan manfaat yang sangat baik kepada masyarakat.

"Tapi jangan sampai bangunan itu justru menjadi mubazir, dan tidak termanfaatkan dengan baik. Kalau memang masih belum bisa dimaanfaatkan, apa yang menjadi kendala, sehingga kapan GOR itu dapat difungsikan," kata Jimin.

Baca juga: Jalan berlubang di Bukit Rawi segera diperbaiki, kata PUPR Kalteng

RDP Komisi D DPRD Kalteng tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi Artaban dan dihadiri para anggota serta Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahuddin, dan sejumlah pejabat di lingkungan PUPR.

Kepala Dinas PUPR Kalteng Shalahhuddin menjelaskan, pembangunan GOR memang melekat pada anggaran Dinas PUPR Kalteng, tapi secara pengelolaan menjadi kewenangan Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kalteng.

Dia mengakui pada tahun 2019 pembangunan GOR indoor tersebut belum dapat selesai sepenuhnya. Sebab, tahun 2019 anggaran yang disediakan sekitar Rp5 miliar, sehingga masih harus dilanjutkan pada tahun 2020 dan baru dapat dinyatakan selesai.

"Anggaran Rp5 miliar itu untuk membenahi beberapa hal. Memang masih belum maksimal, diharapkan alokasi anggaran tahun depan akan membuat GOR selesai, dan bisa difungsikan," demikian Shalahhuddin.

Baca juga: Pemprov Kalteng optimalkan dana pusat untuk pembangunan infrastruktur jalan