Dinas PUPR segera tangani kerusakan Jalan Manjuhan
Kami akan terus berupaya memperbaiki kerusakan ruas jalan tersebut
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak dalam waktu dekat akan segera menangani kerusakan Jalan Manjuhan Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya yang mengalami banyaknya lubang cukup parah di sepanjang ruas jalan tersebut.
"Kami akan terus berupaya memperbaiki kerusakan ruas jalan tersebut, namun secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran. Upaya awal yang dilakukan adalah meratakan dan menutup lubang-lubang yang ada di jalan tersebut agar dapat dilalui dengan nyaman oleh masyarakat," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, sesuai dengan instruksi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, permasalahan infrastruktur jalan di kota itu merupakan prioritas utama. Namun perbaikan dan peningkatan harus dilakukan bergantian, sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
Menurutnya, perbaikan yang dilakukan untuk Jalan Manjuhan itu hanya bersifat sementara, ke depan akan terus dilakukan peningkatan jalan ke arah yang permanen atau sampai pengaspalan.
Baca juga: Peningkatan infrastruktur jadi program prioritas RPJMD Palangka Raya
"Kami minta masyarakat dapat bersabar, sebab ruas jalan yang ditangani tahun 2019 ini berdasarkan usulan pada 2018 lalu. Meski demikian perbaikan awal pasti akan tetap dilakukan, salah satunya adalah dengan menutup lubang-lubang yang ada di ruas jalan tersebut," ucapnya.
Ia menegaskan, warga Manjuhan tidak perlu khawatir karena jalan tersebut pasti akan menjadi prioritas perbaikan dan apabila anggaran memungkinkan dilaksanakan pada tahun 2019 ini.
Sementara itu, Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB puluhan masyarakat yang bermukim di Jalan Manjuhan melakukan aksi protes dengan menanam sejumlah pohon pisang di beberapa lubang yang ada di ruas jalan tersebut.
Hal tersebut dilakukan masyarakat untuk mencuri perhatian dari Pemerintah Kota dan DPRD Kota Palangka Raya yang selama ini dinilai belum mendengarkan keluhan mereka selama ini.
"Penanaman pohon pisang di tengah jalan yang dilakukan masyarakat tidak lain bentuk protes ke pemerintah dan DPRD setempat, karena mereka ingin mencari perhatian agar jalan itu segera dilakukan perbaikan," kata salah satu warga setempat Mambang I Tubil.
Ditambahkan mantan anggota DPRD periode 2008-2013 tersebut, selama ini setiap kali Ketua RT atau warga setempat mengusulkan perbaikan ruas Jalan Manjuhan dalam kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) baik itu tingkat kelurahan dan kecamatan, namun sampai saat ini belum ditanggapi.
"Makanya warga Manjuhan melakukan tindakan seperti ini, karena sudah apa yang mereka sampaikan di Musrenbang belum direspon Pemerintah Kota Palangka Raya," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan media sosial, bentuk protes yang dilakukan masyarakat yang tinggal di Jalan Manjuhan menjadi perbincangan dan viral di sejumlah media sosial.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya sebut usulan perbaikan infrastruktur mendominasi musrenbang
"Kami akan terus berupaya memperbaiki kerusakan ruas jalan tersebut, namun secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran. Upaya awal yang dilakukan adalah meratakan dan menutup lubang-lubang yang ada di jalan tersebut agar dapat dilalui dengan nyaman oleh masyarakat," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dia mengatakan, sesuai dengan instruksi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, permasalahan infrastruktur jalan di kota itu merupakan prioritas utama. Namun perbaikan dan peningkatan harus dilakukan bergantian, sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
Menurutnya, perbaikan yang dilakukan untuk Jalan Manjuhan itu hanya bersifat sementara, ke depan akan terus dilakukan peningkatan jalan ke arah yang permanen atau sampai pengaspalan.
Baca juga: Peningkatan infrastruktur jadi program prioritas RPJMD Palangka Raya
"Kami minta masyarakat dapat bersabar, sebab ruas jalan yang ditangani tahun 2019 ini berdasarkan usulan pada 2018 lalu. Meski demikian perbaikan awal pasti akan tetap dilakukan, salah satunya adalah dengan menutup lubang-lubang yang ada di ruas jalan tersebut," ucapnya.
Ia menegaskan, warga Manjuhan tidak perlu khawatir karena jalan tersebut pasti akan menjadi prioritas perbaikan dan apabila anggaran memungkinkan dilaksanakan pada tahun 2019 ini.
Sementara itu, Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB puluhan masyarakat yang bermukim di Jalan Manjuhan melakukan aksi protes dengan menanam sejumlah pohon pisang di beberapa lubang yang ada di ruas jalan tersebut.
Hal tersebut dilakukan masyarakat untuk mencuri perhatian dari Pemerintah Kota dan DPRD Kota Palangka Raya yang selama ini dinilai belum mendengarkan keluhan mereka selama ini.
"Penanaman pohon pisang di tengah jalan yang dilakukan masyarakat tidak lain bentuk protes ke pemerintah dan DPRD setempat, karena mereka ingin mencari perhatian agar jalan itu segera dilakukan perbaikan," kata salah satu warga setempat Mambang I Tubil.
Ditambahkan mantan anggota DPRD periode 2008-2013 tersebut, selama ini setiap kali Ketua RT atau warga setempat mengusulkan perbaikan ruas Jalan Manjuhan dalam kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) baik itu tingkat kelurahan dan kecamatan, namun sampai saat ini belum ditanggapi.
"Makanya warga Manjuhan melakukan tindakan seperti ini, karena sudah apa yang mereka sampaikan di Musrenbang belum direspon Pemerintah Kota Palangka Raya," jelasnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan media sosial, bentuk protes yang dilakukan masyarakat yang tinggal di Jalan Manjuhan menjadi perbincangan dan viral di sejumlah media sosial.
Baca juga: Wali Kota Palangka Raya sebut usulan perbaikan infrastruktur mendominasi musrenbang