Video hingga obrolan vulgar jadi temuan baru kasus Jung Joon-young
Jakarta (ANTARA) - Pengacara Bang Jung-hyun, yang melaporkan ruang obrolan grup (group chat) penyanyi Jung Joon-young ke Komisi Anti-Korupsi dan Hak Sipil Korea Selatan, mengungkapkan temuan baru berupa dugaan tindak pemerkosaan, selain distribusi foto dan video terlarang oleh Jung-young.
Dalam sebuah wawancara dengan reporter media Korea Selatan, JTBC pada Kamis (11/4) lalu, seperti dilansir Eonline, Jung-hyun mengatakan kemungkinan adanya tindak pemerkosaan dalam kasus sang penyanyi.
"Pertama, ada foto dan video wanita yang tidak sadar. Ada video aktivitas seksual yang dilakukan pada wanita yang berbaring seolah-olah mereka sedang tidur. Ada sekitar 10 video yang bisa dianggap sebagai serangan seksual paksa," kata dia.
Jung-hyun lalu menuturkan pernah menghubungi para korban dalam rekaman obrolan grup Joon-young.
"Para korban terkejut melihat isi ruang obrolan. Mereka tidak ingat sama sekali. Mereka tahu itu mereka [dalam video] tetapi tidak ingat berhubungan intim," tutur dia.
Perempuan dalam video juga mengaku tidak tahu menjadi korban perkosaan.
Jung-hyun juga mengemukakan sepak terjang klub-klub malam tersebut seperti Burning Sun dan Monkey Museum yang sedang diselidiki karena dugaan penjualan dan distribusi obat-obatan terlarang.
"Kecurigaan serangan seksual dan pemerkosaan muncul karena obat. Beberapa korban hampir tidak minum alkohol tetapi berbicara seolah-olah mereka benar-benar kehilangan akal," kata dia.
Setelah itu, dia menceritakan salah satu video yang diduga berasal dari ruang obrolan Joon-young.
"Seorang anggota ruang obrolan berusaha untuk melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita, tetapi gagal, jadi ia mencoba lagi pada seorang wanita yang sudah tertidur. Sepertinya ada 4 pelaku, tetapi mungkin bisa sampai 6, termasuk mereka yang berada di tempat pemerkosaan tetapi tidak berpartisipasi," papar dia.
Jung-hyun mengatakan salah satunya dari pelaku ini adalah selebriti.
Hirarki anggota dalam ruang obrolan
Jung-hyun lalu membahas tentang hierarki anggota dalam obrolan grup. Seungri menempati urutan kedua tertinggi setelah Yoo In-Suk dari Yuri Holdings.
Seungri dilaporkan secara teratur meminta anggota dalam obrolan grup meninggalkan obrolan itu, agar tidak ada data memberatkan yang tersisa di ponsel mereka.
Sementara Joon-young menjadi satu-satunya anggota yang tidak meninggalkan obrolan.
"Percakapan itu tidak hanya di satu ruang obrolan. Joon-young tetap berada semua ruang obrolan. Dan inilah awal terkuaknya kasus," tutur Jung-hyun.
Dia menilai semua anggota grup tidak melihat perempuan sebagai manusia, tetapi sebagai alat pemuas nafsu seksual mereka.
Polisi saat ini menyelidiki satu orang dari kalangan selebiriti. Namun Jung-hyun menolak menyebutkan nama karena merasa ini bukan wewenangnya.
Sementara itu, Investigasi kasus masih berlangsung dan polisi belum mengomentari tuduhan perkosaan.
Dalam sebuah wawancara dengan reporter media Korea Selatan, JTBC pada Kamis (11/4) lalu, seperti dilansir Eonline, Jung-hyun mengatakan kemungkinan adanya tindak pemerkosaan dalam kasus sang penyanyi.
"Pertama, ada foto dan video wanita yang tidak sadar. Ada video aktivitas seksual yang dilakukan pada wanita yang berbaring seolah-olah mereka sedang tidur. Ada sekitar 10 video yang bisa dianggap sebagai serangan seksual paksa," kata dia.
Jung-hyun lalu menuturkan pernah menghubungi para korban dalam rekaman obrolan grup Joon-young.
"Para korban terkejut melihat isi ruang obrolan. Mereka tidak ingat sama sekali. Mereka tahu itu mereka [dalam video] tetapi tidak ingat berhubungan intim," tutur dia.
Perempuan dalam video juga mengaku tidak tahu menjadi korban perkosaan.
Jung-hyun juga mengemukakan sepak terjang klub-klub malam tersebut seperti Burning Sun dan Monkey Museum yang sedang diselidiki karena dugaan penjualan dan distribusi obat-obatan terlarang.
"Kecurigaan serangan seksual dan pemerkosaan muncul karena obat. Beberapa korban hampir tidak minum alkohol tetapi berbicara seolah-olah mereka benar-benar kehilangan akal," kata dia.
Setelah itu, dia menceritakan salah satu video yang diduga berasal dari ruang obrolan Joon-young.
"Seorang anggota ruang obrolan berusaha untuk melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita, tetapi gagal, jadi ia mencoba lagi pada seorang wanita yang sudah tertidur. Sepertinya ada 4 pelaku, tetapi mungkin bisa sampai 6, termasuk mereka yang berada di tempat pemerkosaan tetapi tidak berpartisipasi," papar dia.
Jung-hyun mengatakan salah satunya dari pelaku ini adalah selebriti.
Hirarki anggota dalam ruang obrolan
Jung-hyun lalu membahas tentang hierarki anggota dalam obrolan grup. Seungri menempati urutan kedua tertinggi setelah Yoo In-Suk dari Yuri Holdings.
Seungri dilaporkan secara teratur meminta anggota dalam obrolan grup meninggalkan obrolan itu, agar tidak ada data memberatkan yang tersisa di ponsel mereka.
Sementara Joon-young menjadi satu-satunya anggota yang tidak meninggalkan obrolan.
"Percakapan itu tidak hanya di satu ruang obrolan. Joon-young tetap berada semua ruang obrolan. Dan inilah awal terkuaknya kasus," tutur Jung-hyun.
Dia menilai semua anggota grup tidak melihat perempuan sebagai manusia, tetapi sebagai alat pemuas nafsu seksual mereka.
Polisi saat ini menyelidiki satu orang dari kalangan selebiriti. Namun Jung-hyun menolak menyebutkan nama karena merasa ini bukan wewenangnya.
Sementara itu, Investigasi kasus masih berlangsung dan polisi belum mengomentari tuduhan perkosaan.