Sampit (ANTARA) - Kedatangan tim surveyor akreditasi membuat gugup jajaran manajemen dan karyawan RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, namun ternyata tim tersebut justru memberi motivasi agar jajaran rumah sakit tersebut mampu meraih akreditasi paripurna.
"Akreditasi paripurna bisa dicapai asal serius. Makanya, semuanya harus bekerja dengan benar dan bersemangat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Purwadi, ketua tim surveyor akreditasi yang datang ke RSUD dr Murjani Sampit, Senin.
Tim surveyor akreditasi standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS) edisi I Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) yang datang terdiri empat orang, yaitu dr Purwadi, dr Emmy Heriyanti, dr Fachri Razi dan Ns Dwi Ambarwati.
Mereka datang disambut acara potong pantan yang merupakan tradisi masyarakat Suku Dayak dalam menyambut tamu kehormatan. Sebelum menjalankan tugasnya, tim mengikuti acara pembukaan yang dihadiri Bupati H Supian Hadi, Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan Sekretaris Daerah Halikinnor.
Purwadi mengapresiasi dukungan besar pemerintah daerah terhadap RSUD dr Murjani Sampit. Hal itu menjadi modal besar bagi rumah sakit tersebut untuk terus mengembangkan diri, termasuk mencapai target meraih akreditasi paripurna.
"Kalau melihat dukungan besar seperti ini, kita harus sama-sama berusaha maksimal karena tujuannya ini untuk peningkatan pelayanan masyarakat," jelas Purwadi.
Saat sambutan pembukaan acara, Purwadi banyak menyampaikan humor-humor segar sehingga membuat jajaran manajemen dan pegawai rumah sakit menjadi tertawa. Purwadi ingin mencairkan suasana agar seluruh peserta bersemangat dan tidak tegang meski berhadapan dengan tim penilai.
Bupati H Supian Hadi mengatakan, saat ini sudah banyak kemajuan yang dilakukan RSUD dr Murjani Sampit. Tidak hanya dari fisik bangunan yang jauh meningkat, kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan juga terlihat peningkatannya.
"Kalau dulu, hampir tiap hari saya menerima keluhan atau laporan dari masyarakat terkait pelayanan yang diberikan. Saat ini keluhan masyarakat mulai berkurang. Saya yakin ini karena komitmen seluruh jajaran di rumah sakit ini yang terus meningkat," kata Supian.
Supian meminta target meraih akreditasi paripurna jangan sampai menjadi beban sehingga malah mengganggu kinerja. Manajemen dan pegawai rumah sakit diminta bekerja seperti biasa dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan.
Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Denny Muda Perdana mengakui banyak kekurangan yang masih dihadapi, namun manajemen dan seluruh pegawai rumah sakit terus berusaha meningkatkan kinerja agar bisa memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan masyarakat.
"Kami terus berbenah untuk menjadi lebih baik. Saya berterima kasih kepada seluruh manajemen dan pegawai yang beberapa bulan ini bekerja sangat keras untuk mempersiapkan diri menghadapi penilaian akreditasi ini," kata Denny.
Dia berharap akreditasi paripurna berhasil dicapai sekaligus menjadi gambaran komitmen jajaran RSUD dr Murjani Sampit dalam meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan utamanya adalah meningkatnya pelayanan kepada masyarakat, khususnya pasien.
Akreditasi menjadi keharusan sebagai acuan standar pelayanan. Bagi rumah sakit, ini sangat penting, apalagi pelayanan yang diberikan menyangkut keselamatan nyawa pasien sehingga setiap orang harus mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Sejatinya, standar-standar yang dijadikan dalam penilaian komponen akreditasi adalah prosedur yang harus dipenuhi dan diimplementasikan jangka panjang, bukan hanya saat survei akreditasi. Makanya, semua harus dilakukan dengan sebenar-benarnya dan setulus-tulusnya.
Seluruh rumah sakit di Indonesia harus melakukan akreditasi. Saat ini institusi yang ditunjuk satu-satunya untuk melakukan penilaian akreditasi adalah Komisi Akreditas Rumah Sakit atau KARS. KARS merupakan institusi independen dan sudah bertaraf internasional sehingga setara dengan lembaga akreditasi rumah sakit di seluruh dunia.