Tujuh warga meninggal akibat rabies

id rabies,Tujuh warga meninggal akibat rabies

Tujuh warga meninggal akibat rabies

Petugas menyuntikkan vaksin anti rabies pada anjing dalam kegiatan vaksinasi di Denpasar, Bali, Senin (1/4/2019). Vaksinasi secara serentak di seluruh Bali tersebut menyasar sekitar 97.500 ekor hewan penular rabies. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Tahuna, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangih Sulawesi Utara, Jopy Thungari mengatakan, sampai akhir April sudah tujuh orang meninggal akibat rabies.

"Sampai akhir bulan April sudah ada tujuh korban meninggal akibat rabies," kata Jopy Thungari di Tahuna, Selasa.

Menurut dia, pemerintah kabupaten sudah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyakit yang disebabkan gigitan anjing yang mengakibatkan korban meninggal.

"KLB sudah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten terhadap ancaman rabies pada awal tahun 2019 ini," kata dia.

Selain korban meninggal kata dia, sampai saat ini sudah ada ratusan orang yang menjadi korban gigitan anjing.

"Sudah ada 172 orang yang menjadi korban gigitan anjing dan yang meninggal tujuh orang," kata dia.

Dia menambahkan, pemerintah daerah khususnya dinas Kesehatan terus berupaya agar menekan korban gigitan anjing dengan terus melakukan penyuntikan terhadap anjing peliharaan.

"Vaksin terhadap anjing peliharaan terus dilakukan oleh petugas dinas Pertanian khususnya bagian Peternakan," kata dia.

Usah ini kata dia menemui hambatan dengan kekurangan obat untuk vaksin.

"Kami kehabisan obat untuk vaksin rabies sehingga kegiatan penyuntikan anti rabies terhadap hewan peliharaan, sementara waktu dihentikan menunggu pengadaan obat," kata dia.

Dia berharap, pemilik hewan peliharaan seperti anjing untuk tidak membiarkan hewan berkeliaran sehingga membahayakan orang lain.

"Kami berharap, jewan peliharaan seperti anjing dapat diikat aerta dikandangkan agar tidak membahayakan orang lain," kata dia