Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka pada divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih rendah pada hari Kamis waktu setempat (Jumat pagi), karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dan ekuitas AS yang meningkat, meruntuhkan daya tarik logam mulia sebagai aset aman (safe haven).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun 11,6 dolar AS atau 0,89 persen menjadi menetap di 1.286,2 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,23 persen menjadi 97,79 pada pukul 17.30 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Bila dolar menguat, emas berjangka akan jatuh karena emas akan dihargai dalam dolar AS sehingga menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Pada pukul 17.45 GMT, Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 180,46 poin atau 0,7 persen. Demikian pula Indeks S&P 500 naik 21,15 poin atau 0,74 persen, diikuti Indeks Nasdaq Composite naik 66,27 poin atau 0,85 persen.
Harga emas juga biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang naik, investor berhenti membeli aset safe-haven.
Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 27,3 sen atau 1,84 persen menjadi 14,539 dolar AS per ounce. Sementara platinum untuk pengiriman Juli turun 14,1 dolar AS atau 1,66 persen menjadi ditutup pada 833,6 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Kalteng mampu turunkan prevalensi stunting cukup signifikan
Minggu, 28 April 2024 7:25 Wib
Harga emas naik jadi Rp1,326 juta per gram
Sabtu, 27 April 2024 10:38 Wib
Harga emas Antam kembali turun Rp5.000 per gram
Rabu, 24 April 2024 11:32 Wib
Harga emas Antam merosot Rp18.000 per gram
Selasa, 23 April 2024 9:13 Wib
Harga emas Antam turun Rp4.000 per gram
Senin, 22 April 2024 9:58 Wib
Harga emas Antam kembali naik Rp10,000 per gram
Jumat, 19 April 2024 9:19 Wib
Harga emas Antam meroket hingga Rp1,335 juta per gram
Kamis, 18 April 2024 9:20 Wib
Harga emas Antam merangkak naik Rp6.000 per gram
Selasa, 16 April 2024 11:15 Wib