Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit

id pemkab kotim, bunda paud kotim, khairiah, pahan school, sekolah tiga bahasa, sampit, kotawaringin timur

Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit

Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa pertama di Sampit, Sabtu (27/4/2024). (ANTARA/Devita Maulina)

Sampit (ANTARA) -
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Khairiah Halikinnor meresmikan Lembaga PAUD Pahan School, sekolah tiga bahasa pertama di Kota Sampit untuk jenjang pendidikan Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK).
 
“Sebagai Bunda PAUD Kotim saya sangat bangga dengan adanya Pahan School, sekolah tiga bahasa ini menambah kemajuan bidang pendidikan bagi anak-anak kita,” kata Khairiah di Sampit, Sabtu.
 
Peresmian dilaksanakan di halaman Lembaga PAUD Pahan School di Jalan MT Haryono, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Kotim, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim dan jajaran, Camat dan Lurah setempat, dan forkopimda.
 
Khairiah menuturkan, seperti kata pepatah tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat. Maka dari itu, pendidikan anak harus dimulai sejak dini, baik itu pembentukan karakter, wawasan hingga bahasa. Karena jika sudah dewasa akan lebih sulit untuk memahami dan meresapi ilmu yang diberikan.
 
Sebagai Lembaga PAUD, Pahan School diharap turut berbagi tanggung jawab besar untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, menciptakan lingkungan aman dan memfasilitasi pengalaman belajar yang menyenangkan bagi setiap anak agar menjadi generasi berkualitas.
 
“Kami berharap dengan hadirnya Pahan School akan menjadi tempat yang penuh inspirasi, dimana setiap anak dapat tumbuh dan mengembangkan potensi mereka dengan maksimal,” tuturnya.
 
Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah menyebut, sekolah tiga bahasa yang menjadi bagian dari nama Lembaga PAUD Pahan School menggambarkan komitmen untuk memfasilitasi pendidikan yang inklusif dan multibahasa. 
 
Hal ini merupakan langkah yang sangat baik untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi masa depan yang semakin global dan terkoneksi.
 
Terlebih, KB dan TK memiliki peran penting dalam membentuk dasar-dasar perkembangan anak, sekaligus menjadi wadah pertama dalam memasuki dunia pendidikan formal.
 
“Keberadaan Yayasan Budi Bakti Bersama yang menaungi Pahan School diharapkan bisa mewarnai dunia pendidikan di Kotim ke depannya, sejak usia dini dan dari berbagai suku, ras maupun golongan,” ucapnya.

Baca juga: Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit

Baca juga: SMPN 1 Sampit ajarkan siswa respons cepat dan efektif hadapi bencana
 
Dalam kesempatan itu, Irfansyah menyampaikan apresiasi atas berdirinya sekolah tiga bahasa pertama di Kotim tersebut. Sebab, tanpa dukungan dan komitmen bersama, pencapaian seperti ini tidak akan terwujud. 
 
Ia juga mengajak para orang tua untuk terus mendukung pendidikan anak, karena peran orang tua sangat krusial dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa.
 
Sementara itu, Ketua Yayasan Budi Bakti Bersama Hang Ali Syahputra Syah Pahan mengatakan sekolah tiga bahasa ini didirikan atas amanat rekan-rekannya dalam rangka memberikan sumbangsih bagi masyarakat Kotim, khususnya Sampit.
 
Peletakan batu pertama pembangunan Pahan School dilaksanakan Agustus 2021, meski sempat tertunda akhirnya sekolah tersebut dapat beroperasi pada Juli 2023.
 
Mendekati satu tahun berjalannya Pahan School respon para orang tua cukup antusias, bahkan untuk tahun ajaran berikutnya sudah ada beberapa orang tua yang mendaftarkan anaknya.
 
Hang Ali mengungkapkan, motivasi didirikannya Lembaga PAUD Pahan School ini atas keprihatinan pihaknya melihat sejumlah sekolah yang dinilai hanya sekadar ada, sementara yang diharapkan dari sekolah adalah agar dapat menjadikan anak sehat, cerdas dan berbudi luhur.
 
“Kami ingin agar anak-anak kedepannya dapat menemukan sekolah yang tepat, yang bisa menjadikan mereka anak yang sehat, cerdas dan berbudi atau berakhlak baik,” tuturnya.
 
Ia melanjutkan, kemajuan teknologi zaman sekarang justru kerap memberikan dampak negatif bagi anak-anak. Terlebih tak sedikit orang tua yang tidak mau repot atau sibuk justru menjadikan gadget untuk membujuk anak yang sedang rewel. 
 
Hal itu lama kelamaan membuat anak akan kecanduan bermain gadget dan imbasnya anak akan sulit diatur serta tidak patuh pada orang tua. Kondisi seperti ini yang coba pihaknya cegah maupun perbaiki dengan mendidik dan membentuk karakter anak sejak dini.
 
“Ibarat kalau ingin meluruskan pohon yang bengkok jangan menunggu besar, karena batangnya akan mengeras dan mudah patah. Makanya, di sekolah ini anak-anak tidak langsung diajarkan calistung, tetapi bagaimana membentuk karakter anak,” terangnya.
 
Ia menekankan, Pahan School tak hanya berfokus pada ragam bahasa yang diajarkan, tetapi pembentukan karakter dan kecerdasan anak. Dalam hal ini, para orang tua diminta turut berperan serta, sebab pendidikan anak tidak cukup hanya dilakukan di sekolah.
 
Kepala Pahan School, Siti Nurullah Ichsan menambahkan pada sekolah tiga bahasa tersebut pihaknya mengajarkan bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sedangkan bahasa Inggris merupakan bahasa internasional sehingga kedua bahasa ini sudah umum diajarkan di sekolah-sekolah.
 
Adapun, alasan memilih bahasa Mandarin sebagai salah satu bahasa yang diajarkan, sebab menurut pihaknya pemahaman terhadap bahasa Mandarin sudah seharusnya dimiliki mengingat kini banyak produk dari Cina yang masuk ke Indonesia dan perkembangan negara itu pun cukup pesat.
 
“Oleh karena itu anak-anak harus kenal dan bisa berbahasa mandarin, supaya nanti ketika membeli produk dengan bahasa mandarin mereka bisa paham. Contoh sederhananya, untuk yang beragama Islam dapat menghindari produk-produk yang mengandung bahan non halal,” jelasnya.
 
Saat ini Pahan School terdiri dari 3 kelas dengan total 40 murid, yakni KB ada 16 anak, kemudian TK A yang terbagi dua kelas masing-masing 12 anak. Setiap kelas dipandu dua guru agar dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: 161 calon haji Kotim matangkan persiapan berangkat ke Tanah Suci

Baca juga: BPBD Kotim sebut ancaman gempa jadi perhatian

Baca juga: Empat perwira di Polres Kotim dimutasi