Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 64 orang korban kericuhan aksi 22 Mei masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat hingga Kamis pagi pukul 09.30 WIB.
Pada waktu yang sama, tercatat jumlah korban yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut adalah 168 orang, yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Adapun untuk korban paling muda usianya 13 tahun atas nama Rinaldi, sedangkan korban paling tua berusia 57 tahun atas nama Sutarno yang sudah dipulangkan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Tarakan belum bersedia memberikan keterangan resminya.
Sejak Selasa (21/5) sore, RSUD Tarakan menerima korban kericuhan pada aksi massa yang dilakukan oleh simpatisan Prabowo-Sandi di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat.
Akibat dari kericuhan yang terjadi dalam waktu berbeda di beberapa titik, korban-korban masuk ke RSUD Tarakan setidaknya sampai Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.
Berita Terkait
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Januari - Maret, 67 kasus kecelakaan terjadi di Palangka Raya hingga 10 korban meninggal
Rabu, 1 Mei 2024 15:37 Wib
Menegangkan, evakuasi pasangan lansia korban banjir di Sampit dibayangi kemunculan buaya
Selasa, 30 April 2024 4:57 Wib
DPRD minta Pemkab Kotim dampingi korban asusila di bawah umur
Jumat, 19 April 2024 19:29 Wib
Ahli waris korban tragedi Sriwijaya Air tuntut Boeing ke AS
Jumat, 19 April 2024 17:41 Wib
Sekretariat DPRD Kapuas salurkan bantuan untuk korban kebakaran
Jumat, 19 April 2024 15:56 Wib
Polri gali makam korban dugaan pembunuhan oleh oknum TNI di Sawahlunto
Rabu, 17 April 2024 13:49 Wib
Sebanyak 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 berhasil teridentifikasi
Senin, 15 April 2024 18:34 Wib