Beijing (ANTARA) - Jumlah wisatawan Tembok Besar China di sektor Badaling, Beijing, akan dibatasi menjadi 65.000 orang per hari mulai 1 Juni 2019.
Otoritas setempat akan mengeluarkan sistem peringatan bagi wisatawan yang mengunjungi Tembok Besar dari sektor Badaling yang berada di Kabupaten Yanqing, sekitar 60 kilometer di sebelah baratlaut pusat kota Beijing.
Tanda kuning akan dikeluarkan jika jumlah wisatawan mencapai angka 39.000 orang, oranye (52.000 orang), dan merah (65.000 orang), demikian media resmi setempat, Rabu.
Sektor Badaling merupakan yang pertama kali dibuka untuk umum dan paling populer dibandingkan sektor lainnya. Dari pusat kota pun, sektor Badaling lebih mudah dijangkau, baik dengan menggunakan kendaraan pribadi, bus umum, maupun kereta api.
Banyak kepala negara/pemerintahan yang mengunjungi Tembok China dari sektor Badaling sejak 1950-an.
Untuk mengefektifkan pembatasan tersebut, para wisatawan dapat memesan tiket tujuh hari sebelumnya melalui akun Wechat.
Pada tahun lalu terdapat 9,9 juta wisatawan melalui Badaling, baik saat puncak kunjungan wisata maupun hari-hari biasa.
Berita Terkait
Menlu China temui Presiden Jokowi di istana
Kamis, 18 April 2024 14:40 Wib
Jonatan Christie melaju ke final BAC 2024 usai kalahkan unggulan pertama
Sabtu, 13 April 2024 22:15 Wib
Bayi WNI berhasil selamat yang diduga akan dijual ke WN China
Jumat, 5 April 2024 21:58 Wib
Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping
Senin, 1 April 2024 12:39 Wib
Film 'Godzilla x Kong: The New Empire' puncaki box office China
Minggu, 31 Maret 2024 20:12 Wib
Xiaomi merilis mobil listrik SU7 di China
Jumat, 29 Maret 2024 10:12 Wib
Kenaikan harga beras karena pemerintah ekspor beras 2,5 juta ton ke China adalah hoaks!
Rabu, 20 Maret 2024 15:01 Wib
Benarkah salak berisi sabu dari China beredar di Indonesia? Ini faktanya!
Selasa, 19 Maret 2024 8:50 Wib