Regenerasi pelaku seni karungut di Kalteng dinilai cukup baik

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi kalimantan tengah, dinas kebudayaan dan pariwisata, seni dan budaya karungut, regenerasi, pantun, palangka raya

Regenerasi pelaku seni karungut di Kalteng dinilai cukup baik

Salah satu penampilan peserta pada lomba dan pertunjukan karungut dalam FBIM 2019 di Palangka Raya beberapa waktu lalu. (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah menilai, penggantian generasi tua kepada generasi muda atau regenerasi pelaku seni karungut sangatlah baik.

Hal itu dapat dilihat pada pertandingan dan pertunjukan kesenian karungut dalam Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2019 yang baru saja berakhir di Kota Palangka Raya.

"Bersama-sama kita bisa menyaksikan, setiap peserta karungut dari kabupaten dan kota di Kalteng rata-rata adalah remaja, baik putra maupun putri," kata Koordinator Lomba Karungut FBIM 2019 Wilda Binti di Palangka Raya, Senin.

Untuk diketahui, karungut merupakan kesenian tradisional dari Kalteng. Seni ini berupa sastra lisan atau juga bisa disebut pantun yang dilagukan. Karungut merupakan karya yang dijunjung masyarakat Dayak sebagai sastra besar klasik dan merupakan semacam pantun atau gurindam.

Wilda menjelaskan, peserta yang rata-rata remaja itu, menandakan pembinaan generasi muda terhadap kesenian ini sangatlah baik. Sehingga pemerintah maupun masyarakat tak perlu khawatir terkait upaya pelestariannya kedepan.

"Meski terbilang sudah memiliki regenerasi cukup baik, pemerintah provinsi berkomitmen terus melakukan pembinaan dan upaya pelestarian kesenian ini secara maksimal. Termasuk memperbanyak agenda pergelaran seni karungut," tuturnya kepada Antara Kalteng.


 
Pemain musik pengiring pada lomba dan pertunjukan karungut dalam FBIM 2019 di Palangka Raya beberapa waktu lalu. (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Namun pihaknya berharap, agar upaya pelestarian itu tak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi juga oleh pihak lainnya. Sebab jika hanya mengandalkan upaya dari pemerintah daerah, tentu tidak akan mendapat hasil maksimal.

Pada pertandingan dan pertunjukan seni karungut pada FBIM 2019, ada sebanyak 17 peserta yang berpartisipasi mewakili kabupaten dan kota. Terdiri dari 9 orang peserta putra dan 8 orang peserta putri.

"Ada sejumlah kabupaten yang tidak mengirimkan perwakilannya, hal ini akan segera kami koordinasikan dengan masing-masing daerah, guna mengetahui penyebabnya," jelas Wilda.

Adapun yang menjadi penilaian pada lomba tersebut, meliputi ketepatan waktu yang disediakan oleh panitia, kejelasan vokal, keserasian busana, ekspresi wajah serta keselarasan vokal.