Gubernur maknai halal bihalal bersama Pakuwojo Kalteng

id Pemprov kalteng, pemerintah provinsi kalimantan tengah, palangka raya, gubernur sugianto sabran, halal bihalal, silaturahmi, pakuwojo, sri suwanto, pa

Gubernur maknai halal bihalal bersama Pakuwojo Kalteng

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memberikan potongan nasi tumpeng kepada salah seorang anggota Pakuwojo Kalteng, Palangka Raya, Jumat, (5/7/2019). (Foto Antara Kalteng/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memaknai halal bihalal bersama Paguyuban Keluarga Wong Jowo (Pakuwojo) setempat, sebagai sarana menjalin serta mempererat silaturahmi antara satu dan lainnya.

"Halal bihalal ini menjadi wadah bagi kami dari pemerintah dan berbagai komponen masyarakat yang tergabung dalam Pakuwojo, untuk saling bertemu dan memperkuat rasa persaudaraan yang ada," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Sugianto menyebut, dengan menyatukan langkah dan menyamakan persepsi, tentu akan memudahkan pihaknya melaksanakan pembangunan yang lebih baik kedepannya. Baik di wilayah perkotaan maupun pelosok perdesaan secara merata.

Sebab untuk mewujudkan pembangunan yang merata sesuai keinginan semua pihak, tentu diperlukan kerja bersama dan saling dukung antara satu dan lainnya. Jika hanya mengandalkan upaya dari pemerintah daerah, maka cita-cita tersebut akan sulit direalisasikan.

"Yang tidak kalah penting, yakni upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kita masing-masing. Jangan mudah terprovokasi oleh berbagai isu negatif, terlebih jika sumbernya tidak jelas," tuturnya.

Sementara itu Ketua Pakuwojo Kalteng Sri Suwanto menjelaskan, halal bihalal yang pihaknya gelar bersama Gubernur Kalteng itu, dihadiri oleh seluruh perwakilan dari kabupaten dan kota.

"Hanya saja jumlah mereka yang hadir, memang tidak terlalu banyak, sebab umumnya hanya diwakili oleh para tokoh dari daerahnya masing-masing," ungkapnya kepada Antara Kalteng.

Sri menegaskan, paguyuban yang mereka miliki merupakan organisasi sosial dan tidak berafiliasi pada politik. Namun demikian pihaknya tidak menutup mata terhadap politik dan sudah sewajarnya harus mengetahui tentang politik.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya ingin Pakuwojo menjadi wadah untuk memfasilitasi semua pihak dari berbagai kalangan tanpa membedakan kedudukan atau status sosial.

"Dalam Pakuwojo ini kami tidak ada membedakan antara satu dan lainnya, perlakuan yang diberikan semuanya sama. Mulai dari para pejabat hingga pedagang kaki lima," ungkapnya.