Palangka Raya (ANTARA) - Dilansir dari Mayo Clinic, rutin berolahraga bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 4 hingga 9 mmHg. Kegiatan fisik dapat membantu jantung memompa darah dengan lancar. Dengan demikian, tenaga yang dikeluarkan oleh pembuluh arteri akan berkurang, dan tekanan darah pun turun.
Sebaliknya, jika tubuh kurang gerak justru dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda. Kemungkinan Anda terkena masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke lebih besar apabila Anda jarang berolahraga.
Sesuaikan juga dengan kondisi tubuh
Meski baik dilakukan, perlu diketahui bahwa tidak semua jenis olahraga aman untuk Anda yang mengalami kenaikkan tekanan darah. Oleh karena itu, sebelum mulai berolahraga saat tekanan darah naik, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.
Apabila kenaikan tekanan darah masih berkisar pada batas wajar, dokter akan menyarankan Anda melakukan aktivitas fisik yang tidak terlalu berat. Namun, tekanan darah yang mencapai angka 200/110 mmHg ke atas perlu diwaspadai dan sebaiknya Anda tidak melakukan olahraga jenis apapun.
Baca juga: Tingkatkan kecerdasan otak dengan futsal tiga kali seminggu
Selain itu, Anda juga harus segera berhenti berolahraga apabila napas Anda terlalu pendek, jantung berdetak lebih cepat dari seharusnya, merasa pusing, sakit dada, atau nyeri di bagian leher, lengan, rahang, dan bahu.
Tips berolahraga ketika tekanan darah sedang tinggi
Pastikan Anda melakukan olahraga yang aman, tidak berlebihan, dan sesuai dengan kondisi tubuh Anda, terutama jika Anda mengalami kenaikan tekanan darah. Berikut adalah beberapa tips olahraga saat tekanan darah tinggi:
Pilih jenis olahraga tertentu
Jenis olahraga dan intensitasnya memiliki efek yang berbeda-beda pada tubuh Anda. Apabila tekanan darah Anda sedang naik, sebaiknya Anda berfokus pada aktivitas yang bermanfaat untuk jantung dan pembuluh darah.
Olahraga yang direkomendasikan untuk Anda yang mengalami kenaikan tekanan darah adalah kardiovaskular dan aerobik. Selain membantu menurunkan tekanan darah, olahraga jenis tersebut juga dapat memperkuat jantung Anda.
Baca juga: Meskipun harus, lansia tidak boleh terpaksa lakukan olahraga
Contoh gerakan yang bisa Anda lakukan adalah:
- Berjalan
- Jogging
- Lompat tali
- Tenis
- Bersepeda
- Berenang
- Mendayung
- Senam aerobik
Hindari aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti latihan angkat beban dan lari sprint supaya tekanan darah Anda tidak meningkat secara tiba-tiba dan memengaruhi jantung Anda. Olahraga ekstrem seperti scuba diving dan skydiving juga sebaiknya dihindari ketika tekanan darah Anda naik.
Atur waktu berolahraga
Baca juga: Tips jaga kesehatan tulang selama Ramadhan
Pastikan Anda meluangkan waktu setidaknya 30 menit sehari untuk berolahraga. Anda bisa mulai dengan gerakan-gerakan ringan seperti berjalan atau jogging.
Jika tubuh telah terbiasa dan rata-rata tekanan darah Anda menurun setelah rutin berolahraga, Anda dapat meningkatkan waktu dan intensitasnya.
Tetapi ingat, jangan memaksakan diri untuk berolahraga terlalu lama dan selalu sesuaikan dengan kemampuan tubuh Anda. Lebih baik berolahraga sebentar dibanding tidak menggerakkan tubuh sama sekali.
Selain itu, hindari berolahraga di malam hari, terutama mendekati waktu tidur Anda. Beraktivitas fisik sebelum tidur dapat memengaruhi kualitas tidur Anda, dan waktu tidur yang kurang dapat memperburuk tekanan darah Anda.
sumber:hellosehat
Baca juga: Tanpa persiapan, lari jarak jauh dapat membahayakan kesehatan
Baca juga: Bahayakah latihan fisik ketika kurang tidur?
Baca juga: Yang terjadi pada tubuh jika berolahraga lebih dari 1 jam